loader

Bupati OKU Timur Optimis Target Produksi Padi 1 Juta Ton Gabah Kering Giling dan Masuk 10 Besar Penghasil Beras Tertinggi Nasional

Foto

OKUT, GLOBALPLANET - Pada kunjungan kerja tersebut juga dihadiri Anggota DPR RI Hj Percha Leanpuri, B.Bus., MBA, Kapolres OKU Timur AKBP Dalizon S.I.K M.H dan beberapa pejabat setempat lainya. Kunjungan kerja tersebut dalam rangka Panen Raya padi IP 200 dan tanam IP 300 yang dilakukan di Desa Srikaton Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur pada Sabtu (3/4/2021) siang.

Hal ini dilakukan untuk menjawab keresahan para petani mengenai penjualan gabah dan beras petani di OKU Timur.Diketahui Kabupaten OKU Timur merupakan penghasil padi tertinggi di Sumsel dan termasuk ke dalam 15 kabupaten/kota tertinggi secara nasional.Hal itu diungkapkan oleh Bupati OKU Timur H Lanosin dalam sambutanya pada agenda panen raya di Desa Srikaton tersebut.

Gubernur Sumsel, Menteri Pertanian dan Bupati OKU Timur saat memberikan keterangan kepada wartawan

"Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Menteri dan Bapak Gubernur atas perhatianya untuk petani di OKU Timur. Kedepan Kabupaten OKU Bupati OKU Timur H Lanosin Hamza ST bersama Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru SH,MM mendampingi Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H. dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten OKU Timur.

Pada kunjungan kerja tersebut juga dihadiri Anggota DPR RI Hj Percha Leanpuri, B.Bus., MBA, Kapolres OKU Timur AKBP Dalizon S.I.K M.H dan beberapa pejabat setempat lainya.

Kunjungan kerja tersebut dalam rangka Panen Raya padi IP 200 dan tanam IP 300 yang dilakukan di Desa Srikaton Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur pada Sabtu (3/4/2021) siang.Hal ini dilakukan untuk menjawab keresahan para petani mengenai penjualan gabah dan beras petani di OKU Timur.

Diketahui Kabupaten OKU Timur merupakan penghasil padi tertinggi di Sumsel dan termasuk ke dalam 15 kabupaten/kota tertinggi secara nasional.Hal itu diungkapkan oleh Bupati OKU Timur H Lanosin dalam sambutanya pada agenda panen raya di Desa Srikaton tersebut.

"Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Menteri dan Bapak Gubernur atas perhatianya untuk petani di OKU Timur. Kedepan Kabupaten OKU Timur optimis akan mencapai target produksi padi 1 juta ton gabah kering giling dan masuk 10 besar penghasil beras tertinggi secara nasional," katanya. Sabtu (3/4/2021).

Menurutnya, hal itu bisa dicapai dengan sinergitas antara petani serta peran Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Pusat.

Menteri Pertanian, Gubernur Sumsel dan Bupati OKU Timur saat dialog

Dalam kesempatan yang sama, Herman Deru menjelaskan, efisiensi biaya produksi merupakan organ penting yang harus ditekan dalam proses pertanian persawahan non irigasi.

"Kita dapat inspirasi dengan listrik masuk sawah yang memang ada jangkauan PLN tapi untuk yang tidak ada irigasi akan kita buatkan sumur bor. Kita masukan pompa kerjasama dengan PLN jauh lebih efisien dari pada kita membangun infrastruktur irigasi jika ketinggian lahan sawahnya lebih dari air dan ini sudah mulai di kecamatan Martapura," jelas Gubernur.

Herman Deru menambahkan, untuk masalah keinginan petani tentang harga yang terjaga

pihaknya terus mengupayakan hal itu, salah satunya dengan bekerja sama dengan Bulog dan beberapa perusahaan yang akan menyerap hasil panen petani.

Hal itu dibuktikan dengan diadakanya penandatanganan nota kesepahaman (MOU) oleh PT RNI, Perum Bulog dan Bank Sumsel Babel dan disaksikan langsung oleh Mentan, Gubernur dan Bupati OKU Timur pada agenda panen raya tersebut.

"Kemarin Kepala Bulog saya panggil untuk membuka gudang miliknya agar masyarakat dapat menjual hasil pertaniannya baik gabah kering panen kering atau beras ke gudang - gudang Bulog atas arahan pak Menteri. Dan kepada petani saya umumkan bahwa petani boleh membawa hasilnya ke semua gudang bulog di sekitar kita," jelas Gubernur.

Lanjut dia, Produksi pangan akan ditingkatkan terus, dan diharapkan agar Menteri terus mendorong petani agar bisa bersaing dengan petani di luar negeri dengan cara meningkatkan kualitas hasil panen.

Sementara itu Mentan Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H. mengungkapkan, pihaknya akan terus mendorong dalam peningkatan kesejahteraan petani dengan inovasi - inovasi terbaru seperti dibentuknya Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kosratani) untuk mempermudah koordinasi.

"Jangan termakan isu untuk menjual hasil panen dengan buru - buru. Dan Bulog harus siap menyangga hasil panen dari petani," ujar Mentan RI.

Lanjut Menteri Pertanian, pihaknya akan mendorong semua stakeholder yakni Bulog, Perusahaan, Penggilingan serta pihak swasta lainya untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP (harga pembelian pemerintah).

Dia menambahkan, pihaknya mengapresiasi para petani yang bersedia menyampaikan keluhan terkait dengan hasil pertaniannya. Sehingga, masih ada kemauan dari petani untuk berupaya menjadi lebih baik.

“Kalau petani masih mengeluh, berarti masih mau maju. Di pertanian, keringat mu tak pernah ingkar janji,” tegasnya.

Selain itu, dalam agenda kunjungan kerja kali ini pemerintah juga memberikan bantuan kepada para petani, seperti bantuan benih padi 75 ribu kilogram, bantuan benih jagung hibrida 60 ribu kilogram, bantuan power thresher biasa sebanyak 8 unit, bantuan power thresher multiguna mobile 3 unit, dan penyaluran KUR 3 mesin pertanian.

Menurutnya, hal itu bisa dicapai dengan sinergitas antara petani serta peran Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Pusat.

Dalam kesempatan yang sama, Herman Deru menjelaskan, efisiensi biaya produksi merupakan organ penting yang harus ditekan dalam proses pertanian persawahan non irigasi."Kita dapat inspirasi dengan listrik masuk sawah yang memang ada jangkauan PLN tapi untuk yang tidak ada irigasi akan kita buatkan sumur bor. Kita masukan pompa kerjasama dengan PLN jauh lebih efisien dari pada kita membangun infrastruktur irigasi jika ketinggian lahan sawahnya lebih dari air dan ini sudah mulai di kecamatan Martapura," jelas Gubernur.

Herman Deru menambahkan, untuk masalah keinginan petani tentang harga yang terjaga pihaknya terus mengupayakan hal itu, salah satunya dengan bekerja sama dengan Bulog dan beberapa perusahaan yang akan menyerap hasil panen petani.

Menteri Pertanian, Gubernur Sumsel dan Bupati OKU Timur saat foto bersama

Hal itu dibuktikan dengan diadakanya penandatanganan nota kesepahaman (MOU) oleh PT RNI, Perum Bulog dan Bank Sumsel Babel dan disaksikan langsung oleh Mentan, Gubernur dan Bupati OKU Timur pada agenda panen raya tersebut.

"Kemarin Kepala Bulog saya panggil untuk membuka gudang miliknya agar masyarakat dapat menjual hasil pertaniannya baik gabah kering panen kering atau beras ke gudang - gudang Bulog atas arahan pak Menteri. Dan kepada petani saya umumkan bahwa petani boleh membawa hasilnya ke semua gudang bulog di sekitar kita," jelas Gubernur.

Lanjut dia, Produksi pangan akan ditingkatkan terus, dan diharapkan agar Menteri terus mendorong petani agar bisa bersaing dengan petani di luar negeri dengan cara meningkatkan kualitas hasil panen.

Sementara itu Mentan Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H. mengungkapkan, pihaknya akan terus mendorong dalam peningkatan kesejahteraan petani dengan inovasi - inovasi terbaru seperti dibentuknya Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kosratani) untuk mempermudah koordinasi.

"Jangan termakan isu untuk menjual hasil panen dengan buru - buru. Dan Bulog harus siap menyangga hasil panen dari petani," ujar Mentan RI.

Lanjut Menteri Pertanian, pihaknya akan mendorong semua stakeholder yakni Bulog, Perusahaan, Penggilingan serta pihak swasta lainya untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP (harga pembelian pemerintah).

Dia menambahkan, pihaknya mengapresiasi para petani yang bersedia menyampaikan keluhan terkait dengan hasil pertaniannya. Sehingga, masih ada kemauan dari petani untuk berupaya menjadi lebih baik.

“Kalau petani masih mengeluh, berarti masih mau maju. Di pertanian, keringat mu tak pernah ingkar janji,” tegasnya.

Selain itu, dalam agenda kunjungan kerja kali ini pemerintah juga memberikan bantuan kepada para petani, seperti bantuan benih padi 75 ribu kilogram, bantuan benih jagung hibrida 60 ribu kilogram, bantuan power thresher biasa sebanyak 8 unit, bantuan power thresher multiguna mobile 3 unit, dan penyaluran KUR 3 mesin pertanian.(Adv)

Share

Ads