loader

Harga Gas Elpiji di Palembang Tidak Merata

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Salah satu pengecer gas elpiji 3 kilogram di Eva di Jalan Way Hitam Kelurahan Siring Agung mengatakan saat ini ia menjual gas melon tersebut masih seharga Rp18 ribu satu tabungnya.

"Saya beli langsung dari agen, mobil truknya yang antar kesini biasa ambil 60 tabung elpiji 3 kilogram, harganya tak sampai Rp20 ribu malahan Rp18 ribu untuk satu tabung," ujar Eva ketika dibincangi, Selasa (21/1/2020).

Ia mengaku sudah mengetahui info rencana naiknya gas elpiji 3 kilogram ini dari berita-berita di televisi. Harga yang ia tetapkan tersebut bukan tanpa alasan melainkan warga di sekitar tempat tinggalnya adalah pemakai gas alam sehingga ia tak berani menaikkan harga elpiji 3 kilogram.

"Kalau dari agen sudah ada informasi bahwa harganya dinaikkan baru dinaikkan, tapi semoga saja batal," singkatnya.

Jika penetapan subsidi elpiji 3 kilogram dicabut, ia cukup kecewa, pasalnya pelanggan yang beli ke tempatnya adalah masyarakat kecil dan pedagang kaki lima. 

"Ya cukup kecewa lah, ini merupakan kebutuhan primer masyarakat kalau harganya sudah tinggi, mau tak mau mereka harus tetap beli," tandasnya.

Beda halnya dengan DL, pengecer gas elpiji 3 kilogram ini menjual Rp28 ribu per tabung. Ia menilai harga yang cukup mahal dijual ke pembeli juga dipengaruhi karena banyaknya kelompok agen maupun pangkalan yang bermain dengan keuntungan, dan sudah jadi rahasia umum yang seolah tidak diperhatikan pemerintah.

"Beli dari pangkalan, lewat distribusi agen. Pangkalan ngasih ke warung sudah tidak sesuai dengan harga yang ditentukan pemerintah. Otomatis kami jual lebih mahal lagi untuk ambil keuntungan. Biasanya dari satu gas 3 kg kami ambil kelebihan Rp3-5 ribu," kata dia.

Subsidi program pemerintah sudah benar, sayangnya masih ada yang ambil keuntungan untuk kebutuhan, bukan rahasia lagi. Karena kalau agen dan pangkalan ada surat resmi dari pertamina untuk jual harga sesuai aturan. Kalau melanggar urusannya bahaya toko bisa ditutup atau kena sidak, kadang ada pengecekan dari BPK, yang penting bisa bermain cantik.

Apalagi, sambungnya, dari awal distribusi gas elpiji 3 kg ini sudah salah. "Mestinya kalau memang benar-benar ingin ikut aturan pemerintah. Gas elpiji 3 Kg gak boleh di jual di warung, kenapa agen masih mau distribusi ke warung-warung kecil, tandanya pengen untung," sambung dia

Terpisah, Johan agen gas elpiji 3 Kilogram PT Agen LPG Yangding Bersatu di Jalan Agung R Suprapto menambahkan, tabung gas elpiji melon adalah Rp15.600 satu tabungnya yang ia jual ke pangkalan.

"Kami sediakan satu pick up itu 560 tabung yang kami jual ke pangkalan," ujar Johan.

Johan menilai subsidi yang diberikan untuk gas elpiji sudah bagus namun alangkah baiknya jika penerimanya lebih tepat sasaran. Karena ketika sudah sampai di warung-warung tak tahu yang beli ini apakah sesuai dengan kriteria masyarakat kurang sejahtera sesuai keinginan pemerintah.

"Subsidi berbentuk barang seperti tabung bagus, tapi kadang tak tepat sasaran. Alangkah baiknya jika orangnya/penerima juga mendapat subsidi," pungkasnya

Gas

Share

Ads