loader

Tahun ini Tarif PBB Palembang Akan Diturunkan

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kepala Badan Pengelolaan Pajak Daerah (BPPD) Kota Palembang, Sulaiman Amin mengatakan, penurunan tarif PBB  karena Pihaknya mempertimbangkan beberapa faktor, seperti PBB yang menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga akan berdampak besar ketika naik atau turun, penyesuaian ini sedang disusun.  

"Mengenai stimulus revisinya kita lagi susun. InsyaAllah tarif PBB turun, sekitar februari penetapan," ungkap Sulaiman, Rabu (22/1/2019).

Seperti yang diketahui, PBB sempat menjadi trending di tahun lalu soal kenaikan yang drastis, namun ditahun ini dipastikan mengalami penurunan tarif. Penurunan tarif ini akan disusul target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak di sektor ini yang juga di turunkan.

"Dimana jika pada tahun lalu mencapai Rp275 Miliar, maka tahun ini target pemungutan PBB di angka Rp255 Miliar. Target kita sesuaikan dengan penerimaan ditahun lalu Rp230 Miliar," ujarnya. 

Adanya penyesuaian tarif dan target yang mengalami penurunan, ditegaskan Sulaiman akan dimaksimalkan dari potensi pajak yang lain, mengingat secara keseluruhan pihaknya ditahun ini menargetkan penerimaan pajak naik menjadi Rp1,5 Triliun, sementara capaian tahun lalu Rp850 Miliar. 

"Kita tidak begitu saja menerima target yang ditetapkan,  karena kita juga siapkan sejumlah strategi, mulai revisi perda pajak dan updating Data," tambahnya.

Seperti PBB misalnya, ini updating data nya akan terus dilakukan, karena kalau tidak di update, laporan tanah kosong tapi sekarang sudah berdiri bangunan, maka ini tidak masuk pajaknya.

"Kalau tahan kosong itukan PBB nya dibawah Rp300 ribu (tidak kena pajak), makanya ini perlu terus kita updated," singkat dia.

Kemudian potensi pajak lainnya, seperti pajak reklame yang selama ini disamaratakan juga akan di revisi. Sementara untuk pajak restoran, yang juga mengalami penyesuaian, mulai Rp200 ribu per Hari kena pajak 5 persen dan Rp300 ribu kena pajak 10 persen.

"Kita nanti akan sesuaikan Nilai Jual Objek Pajak Reklame, yang dikawasan tengah kota, pinggiran. Karena selama ini tarif nya mau tengah kota sampai ujung sama saja," pungkas Sulaiman.

PBB

Share

Ads