loader

Perusahaan Anggota GAPKI Sumsel Telah Menggunakan Aturan yang Ketat untuk Cegah Kebakaran

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Aturan yang dilakukan GAPKI kepada seluruh anggotanya untuk melakukan pencegahan karhutla, disebutkan dengan cara melatih instruktur pemadam karhutla dan melengkapi alat-alat pemadaman.

"Kedua hal itu wajib dimiliki oleh setiap perusahaan yang tergabung dalam GAPKI. Kami lakukan pelatihan untuk instruktur pemadam karhutla bekerja sama dengan Disbun, BPBD, Manggala Agni, Korem dan Polda. Mereka nantinya akan melakukan melatih lagi. Alat-alat pun harus dimiliki setiap perusahaan, water canon, alat pompa air dan lain sebagainya," ungkap Ketua GAPKI Sumsel, Hari Hartanto, di kantor Gubernur Sumsel, Rabu (22/1/2020).

Bahwa GAPKI selama ini cukup cepat tanggap dalam permasalahan kebakaran hutan lahan (karhutla) di wilayah konsesi sawit. Melihat data dari Global Forest Watch (GFW) untuk di Sumsel hanya 2 persen wilayah yang terbakar pada karhutla lalu.

"Kalau soal karhutla kita banyak melakukan pencegahan, bahkan data dari GWF dari Juni sampai September 2019 lalu, kebakaran yang terjadi di areal sawit hanya 2 persen. Itu data mereka bukan kita yang buat," ujar Hari

Heri mencontohkan, jika terjadi kebakaran di dalam wilayah konsesi sawit, pihaknya saling bahu membahu, dan mengambil kesepakatan yang terdekat akan menjadi pemadam awal.

"Ya jika ada kebakaran di wilayah konsesi, maka perusahaan terdekat yang akan memadamkannya. Itu sudah kita lakukan selama ini, dan berhasil. Hasilnya cuma dua persen," terang dia.

Tidak hanya soal karhutla, Hari menerangkan, GAPKI juga memiliki komitmen dalam masalah lingkungan hidup. Klaim itu ditunjukkan mereka dengan membangun industri High Conservation Value (HCV) di setiap kebun sawit.

"Ini salah satu yang kita lakukan membangun good agriculture, kita mengelola perkebunan dengan baik, sehingga tidak membuka lahan sembarangan," terang dia.

Share

Ads