loader

Pasca Karhutla, BKSDA Imbau Warga Sekitar Suaka Margasatwa Sugihan Mulai Tanam Pohon

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kepala BKSDA Sumatera Selatan, Genman Suhefti Hasibuan ketika dihubungi via telepon mengatakan setiap desa wajib menanam dua hektar pohon dari jenis-jenis asli yang akan menghasilkan Hasil Hutan Non Kayu (HHNK).

"Ketika pohon sudah berbuah dan besar, nanti masyarakat bisa memanfaatkan buahnya. Sehingga ada motivasi masyarakat menjaga kawasan konservasi," ujar Genman, Minggu (26/1/2020).

Ia melanjutkan, Suaka Margasatwa Padang Sugihan yang menjadi habitat 114 ekor Gajah Sumatera memang paling terdampak kebakaran hutan dan lahan di Sumsel selama 2019 dibanding wilayah konservasi lainnya.

"Kawasan yang terbakar hanya di bagian pinggiran saja dan tidak masuk ke tengah, jadi kawanan Gajah Sumatera masih aman. Lagipula, selama 2019 ini juga tidak ada laporan satwa yang menjadi korban karhutla," tambahnya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel per 19 November 2019, total hutan konservasi yang terbakar mencapai 63.449 hektar yang terdiri dari 49.419 suaka margasatwa dan 14.037 hektar taman nasional.

Menurutnya, lahan yang terbakar disebabkan masih adanya masyarakat membuka lahan pertanian dengan sonor atau sengaja membakar, atau juga sengaja membakar agar pada musim hujan tumbuh pucuk-pucuk rumput baru untuk Kerbau Rawa.

Meski cukup terdampak, kondisinya tidak separah jika dibandingkan kebakaran hutan dan lahan pada 2015, karena pihaknya telah lebih bersiaga dengan membuat pos-pos dan menurunkan petugas patroli di wilayah konservasi.

"Kalau rumputnya tumbuh baru maka masyarakat yang memelihara Kerbau Rawa tidak akan kerepotan, cukup dilepas liarkan saja," tutup Genman.

Share

Ads