loader

Tuntut Gaji, Ribuan Pegawai PD Pasar Medan Demo Bank Mandiri

Foto

MEDAN, GLOBALPLANET - Para pegawai memprotes Bank Mandiri yang berkantor di Menara Mandiri tersebut karena diduga tidak akan mencairkan gaji pegawai PD Pasar untuk bulan Februari.

Mereka menuding Bank Mandiri telah menahan gaji dan tidak membayarkan iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Wanasbah, salah satu pegawai PD Pasar, dalam orasinya mengutuk kebijakan Bank Mandiri tersebut. Ia menyebutkan, para pegawai jadi kesulitan membiayai hidup keluarga mereka.

Bahkan, Tri Utami, salah satu pegawai lain mengaku harus meminjam uang ke sejumlah tetangganya untuk membiayai cuci darahnya. Biaya cuci darah, ujar Tri, mencapai jutaan rupiah setiap Minggu.

"Saya pasien cuci darah, seminggu sekali cuci darah. Saya terpaksa meminjam uang ke tetangga karena iuran saya untuk BPJS Kesehatan tak dibayarkan bank Mandiri. Setiap cuci darah saya bayar Rp 1.505.000," kata Tri Utami.

Setelah berorasi beberapa waktu, salah satu manager di Bank Mandiri bernama Hendrik Tampubolon datang menemui para pegawai PD Pasar. Hendrik Tampubolon menawarkan dialog namun dengan syarat tertentu.

"Silahkan sampaikan aspirasi, kirim utusan lima orang untuk berdialog dengan pimpinam kami," ujar Hendrik Tampubolon. Namun para pendemo menolak usulan pihak Bank Mandiri.

Para pendemo menyebutkan telah melakukan dialog sebelumnya dengan pimpinan Bank Mandiri di Jalan Pulau Pinang bernama Margono dan Desi. Saat itu, ujar salah satu pendemo, Margono menyebutkan ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi pihak PD Pasar agar seluruh gaji dan iuran BPJS Kesehatan para pegawai PD Pasar dicairkan.

"Semua syarat sudah kami penuhi namun gaji kami tak cair juga. Kami ingin Margono jumpai kami langsung di sini," ujar beberapa pegawai PD Pasar ke Hendrik Tampubolon.

Namun dengan tenang dan sambil bersidekap dada Hendrik Tampubolon meladeni para pendemo. Bahkan Hendrik Tampubolon tetap kukuh menegaskan hanya sejumlah utusan pegawai PD Pasar yang bisa diterima untuk dialog.

Karena tidak ada titik temu, Hendrik Tampubolon memilih kembali ke kantornya. Sementara para pegawai akan mengancam akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke Bank Mandiri.

"Kami akan mengadukan hal ini ke Erick Tohir (Menteri Negara BUMN). OJK sudah tegaskan tidak ada masalah dengan pencairan gaji kami, kenapa tidak juga dicairkan," tegas sejumlah pendemo saat bergiliran berorasi.

Tergantung Penyelesaian Konflik

Namun kepada sejumlah wartawan, Regional Operation Head Bank Mandiri Sumut, Sri Hargono, yang dijumpai setelah aksi tersebut mengungkapkan, pihak Bank Mandiri sangat berhati-hati dan sesuai prosedur dalam menyalurkan setiap dana, termasuk untuk urusan PD Pasar Kota Medan.

Kata dia, proses penyaluran gaji dan seluruh dana yang terkait PD Pasar mengalami kendala karena ada konflik hukum di internal direksi PD Pasar.

"Kami tak bisa mencairkan dana-dana yang terkait PD Pasar karena ada konflik dari proses pergantian pimpinan PD Pasar," ujar Sri Hargono yang saat itu didampingi sejumlah pejabat Bank Mandiri.

Sebagai informasi, konflik yang dimaksud Sri Hargono adalah tuntutan hukum yang dilayangkan oleh Rusdi Sinuraya kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan beberapa waktu lalu di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan.

Rusdi Sinuraya tidak terima atas pemecatan dirinya sebagai Direktur Utama PD Pasar oleh Pelaksana Tugas (PlT) Walikota Medan Akhyar Nasution. Posisi Rusdi digantikan oleh Nasib yang ditunjuk Akhyar sebagai Plat Dirut PD Pasar.

Oleh PTUN Medan diputuskan kalau posisi Rusdi Sinuraya tetap sebagai Direktur Utama PD Pasar, sekaligus menunda atau membatalkan keputusan PlT Walikota Medan Akhyar Nasution tersebut.

"Kami ini boleh dibilang bagai berada di posisi antara dua pelanduk. Kalau kami cairkan, kami akan terkena proses hukum. Kalau tidak dicairkan, ya kami didemo terus," kata Sri Hargono.

Share

Ads