loader

OKUT Raih Rekor MURI Kategori Inseminasi Buatan Pada Sapi Terbanyak se Indonesia

Foto

OKUT, GLOBALPLANET - Demikian diungkapkan Bupati OKU Timur HM Kholid Mawardi, S.Sos, MSi pada acara Sinkronisasi Estrus, pencanangan gerakan pembersihan dan penyemprotan kandang serta kegiatan kontes ternak tingkat kabupaten, Kamis (27/02/2020) di Desa Sukaraja, Kecamatan Buay Madang.

Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian. Sektor ini memiliki nilai strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat atas bertambahnya jumlah penduduk Indonesia, dan peningkatan rata-rata pendapatan penduduk Indonesia dan taraf hidup petani, peternak dan nelayan.

Untuk mewujudkan kemandirian pangan dari sektor peternakan Presiden Joko Widodo telah menargetkan Indonesia swasembada daging sapi tercapai pada 2026.  "Serta mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam pemenuhan pangan asal hewan, dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat," ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Timur telah membuat suatu inovasi dan akselerasi dalam peningkatan populasi ternak dengan kerja inseminasi buatan berkelanjutan untuk menghasilkan bibit sapi berkualitas guna membangun daulat ternak di daerah.

"Ada satu hal yang saya garis bawahi kata-kata daulat. Daulat memiliki pengertian kita mempunyai kekuasaan tertinggi dalam setiap elemen yang berlaku untuk seluruh wilayah dan rakyat. Jika kita telah mewujudkan daulat ternak dari daerah artinya kita sudah turut serta di dalam kedaulatan di bidang pangan yang selalu menjadi isu penting di dunia," jelasnya.

Dia juga menambahkan, tidak akan mungkin suatu bangsa akan berdaulat di bidang pangan terutama dari sektor peternakan, jika jumlah stok ternak tidak mampu mencukupi kebutuhan di dalam negeri. Pemkab OKU Timur melalui Dinas Perikanan dan Peternakan sudah meniti dan merintis kedaulatan ternak tersebut. Hal ini dapat dilihat dari populasi sapi potong di Sumsel, OKU Timur merupakan penyumbang terbesar sebanyak 25,58 persen atau 69.517 ekor dari jumlah total populasi sapi di Sumsel pada 2018 sebanyak 294.714  ekor.

"Hari ini sama-sama kita saksikan Pemkab OKU Timur melalui Dinas Perikanan dan Peternakan membuat suatu terobosan besar dalam hal peningkatan populasi sapi potong. Sebuah inovasi yang kemudian diramu dan dilaksanakan dengan dedikasi yang tinggi oleh pegawai dan petugas di lapangan sehingga berbuah suatu pencapaian dan penghargaan dari MURI berupa Inseminasi buatan pada ternak sapi terbanyak," imbuhnya.

Terobosan dan pencapaian yang dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan ini dapat menjadi pembakar semangat dan motivasi bagi OPD-OPD yang lain dalam pencapaian kinerja dan berbuat untuk masyarakat OKU Timur. "Dengan demikian untuk mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis pada pembangunan pertanian berkelanjutan, perkebunan, tanaman pangan, peternakan dan perikanan dapat terwujud sesuai dengan apa yang kita harapkan bersama,"terang Kholid.

Kegiatan sinkronisasi estrus dan inseminasi buatan  menjadi tolok ukur dari perkembangan peternakan OKU Timur khususnya dan Sumsel pada umumnya. Serta dapat membuka atensi dari pemerintah pusat dalam pemenuhan kebutuhan pengembangan peternakan di OKU Timur kedepannya.

Sementara Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan OKU Timur Ir  H Tubagus Sunarseno, MSi menambahkan, dasar pelaksanaan kegiatan ini Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 48/PERMENTAN/PK.210/10/2016, tentang upaya khusus percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau. Surat Keputusan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten OKU Timur Nomor: 523/1091/KPTS/DISKANNAK/2019, tentang penunjukan panitia pelaksana dan Tim penilai sinkronisasi estrus, inseminasi buatan dan pemecahan Rekor Muri 2020.

Maksud dan tujuan merupakan upaya yang dilakukan sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada sapi yang ditargetkan Presiden Joko Widodo tercapai pada 2026 serta mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam pemenuhan pangan asal hewan, dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat.

Kegiatan sinkronisasi estrus maupun penyertaan birahi merupakan suatu usaha untuk menimbulkan birahi pada sekelompok ternak secara bersamaan dengan bantuan hormon sehingga diperoleh peningkatan angka kebuntingan. "Jadwal kegiatan pelaksanaan kegiatan sinkronisasi estrus, inseminasi buatan dilaksanakan di 20 kecamatan dari 1 hingga 15 Januari 2020 dilakukan pemeriksaan kebuntingan sekaligus  sebagai seleksi akseptor. Pada 09 hingga 15 Februari 2020 pelaksanaan sinkronisasi estrus (Penyuntikan hormon secara serentak) dari 15 sampai 24 Februari 2020 pelaksanaan inseminasi buatan," jelas Tubagus.

"Dapat kami sampai kan juga kegiatan ini merupakan salah satu wujud tanggungjawab dan menjawab tantangan pengembangan peternakan di OKU Timur," tambahnya.

Dia juga menambahkan dimulai dari 2019, OKU Timur melalui Dinas Perikanan dan Peternakan melaksanakan inovasi dan akselerasi peningkatan populasi dengan slogan "Kita bisa (Kerja Inseminasi buatan berkelanjutan untuk menghasilkan bibit sapi berkualitas), guna membangun daulat ternak di daerah."

Akseptor yang digunakan pada kegiatan sinkronisasi estrus dan inseminasi buatan sebanyak 20 ribu ekor, dengan target kelahiran dan penambahan populasi sapi pada Desember 2020 sebanyak 10 ribu ekor. Pada 2019 sudah dilaksanakan kegiatan serupa dengan menggunakan akseptor sebanyak  1.673 ekor dan dilaksanakan di enam kecamatan. Pelaksanaan kegiatan ini dicatat dan diapresiasi dengan pemberian penghargaan oleh MURI untuk kategori Inseminasi buatan pada ternak sapi terbanyak se Indonesia.

Saat ini kembali diserahkan piagam pemecahan Rekor MURI untuk Kategori inseminasi buatan pada ternak sapi terbanyak se Indonesia. Julukan OKU Timur sebagai kecil-kecil cabe rawit pantas untuk disematkan, dalam usia ke 16, telah banyak prestasi yang diraih. Usia boleh muda, tetapi soal inovasi, pengembangan pembangunan daerah dan penghargaan yang didapat bisa diadu dengan kabupaten lain, tegas mantan Kepala Dinas Pertanian OKU Timur ini.

Share

Ads