loader

Sinkronisasi Estrus Dongkrak Ekonomi Masyarakat Melalui Peternakan

Foto

OKUT, GLOBALPLANET - "Saya dan pak Kholid memasang pondasi OKU Timur. Saya saat itu ragu dengan siapa yang akan menjadi bupati tapi hari ini Pak Kholid mampu membuktikan mampu dengan berbagai inovasi tapi sayang inovasi yang dilakukan pak bupati kurang terekspos," katanya mantan Bupati OKUT dua periode.

OKU Timur mencanangkan sebagai lumbung pangan, secara bertahap saat ini Sebiduk Sehaluan mampu menjadi daerah lumbung pangan provinsi kemudian nasional. Program Sinkroniasi Etrus merupakan salah satu peningkatan ekonomi rakyat melalui peternakan.

Berdasarkan data BPS OKU Timur daerah yang makmur dan angka kemiskinan terus turun, tambah Deru, program yang dilaksanakan pemerintah diantaranya Sinkronisasi Estrus, harus mendapat sambutan dari masyarakat. Di masa lalu OKU Timur sempat menjadi daerah penyuplai daging. “Tapi karena saat itu kondisi keamanan sehingga membuat jebloknya peternakan, ketika itu hanya tinggal 8000 ekor. Tapi sekarang dengan keamanan yang baik masyarakat kembali bergairah memelihara sapi,” katanya.

Deru juga menyatakan kendala yang terjadi sekarang kurangnya petugas penyuluh. "Saya harap dengan sapi berkembang jangan hanya puas menjual tapi masyarakat harus gemar makin daging," jelasnya.

Sementara Sekretaris Nasional Upsus Siwab Kementerian Pertanian Drh Maidaswar, menjelaskan, Indonesia masih defisit impor daging setara 1,4 juta ekor. Tahun ini ditargetkan lahir empat juta ekor sapi. Memasuki 2020 kegiatan pembutingan dimaksimalkan. "Kita meluncurkan program Sapi Kerbau Komoditi Andalan Dalam Negeri (Sikomandan) bagaimana menyiapkan daging yang sehat," katanya.

Diketahuim Upsus Siwab atau ppaya khusus sapi indukan wajib bunting adalah salah satu program yang dicanangkan Kementerian Pertanian untuk mengakselerasi percepatan target pemenuhan populasi sapi potong dalam negeri

Share

Ads