loader

PT SP2J Berinisiatif Akan Bangun Jargas Tanpa APBN

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Hal ini terungkap usai pertemuannya di Ruang Setda II bersama Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa dan PT SP2J.

"Itu ide SP2J, kami ingin SP2J jadi model percontohan bagi BUMD di Indonesia bahwa BUMD yang tidak punya keberanian memakai dana diluar APBN, bisa menggunakan pola APBD dan investasi dalam membangun Jaringan gas," terang Fansrullah, Jumat (13/3/2020).

PT SP2J BUMD milik Pemkot Palembang kali ini berupaya untuk membangun jaringan gas rumah tangga dengan menggunakan inisiatifnya sendiri tanpa bergantung dengan dana APBN dan APBD. Untuk di Palembang sudah 9132 sambungan rumah jargas yang diterima dari Kementerian ESDM.

Ia melanjutkan, ada 6000 sambungan rumah yang ingin dibangun SP2J untuk tahun ini. Untuk menjalankannya, SP2J harus memenuhin 2 syarat yakni mesti dapat alokasi gas dari Kementerian ESDM dan harus ada izin niaga. Diketahui izin milik PT SP2J sudah habis sejak 2017.

"Tidak pakai APBN boleh tapi harus legal aspek, kemudian betul-betul menganalisa secara ekonomi ini layak, jangan sampai ada masalah ditengah jalan. Untuk rumah tangga kecil setara 3 kilo, kecuali di kombinasi untuk PK 2," tambahnya.

Dirinya mengakui dengan dana APBN tidak akan mencukupi karena di RPJMN BPH Migas hanya mencukupi 4 juta sambungan rumah, sementara kebutuhan seluruh Indonesia adalah 40 juta sambungan rumah, sehingga perlu peran BUMD dan Swasta.

"Satu sambungan rumah butuh dana Rp12 juta. SP2J sudah menghitung by name by adress, dan sudah minjem Rp8 Miliar di salah satu Bank," singkatnya.

Direktur PT SP2J, Ahmad Nopan menambahkan, pengembangan SR sebanyak 6000 ini akan dilakukan pihaknya di jargas yang sudah dibangun SP2J. Untuk 2 syarat yang dipenuhi untuk memulai pembangunan/pemasangan, pihaknya siap mencari formula untuk menyelesaikan.

"Nanti bantuannya dari kita, skemanya diluar APBN, tapi bedanya dengan bantuan KemenESDM memang kita tidak sepenuhnya sampai SR hingga ke kompor," tambahnya

Sementara Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan pembahasan yang dibahas bersama BPH Migas adalah BPH Migas mengkroscek ke lapangan dan mengevaluasi program yang berjalan selama ini.

"Kalau bahasan soal dana pinjaman itu saya kurang tau, mungkin itu bahasan antara BPH Migas dengan PT SP2J saja. Yang jelas BPH migas akan mensupport program kita selanjutnya setelah hasil evaluasi," pungkasnya

Share

Ads