loader

Dampak Corona, Harga Naik dan Pemerintah Batasi Pembelian Sembako

Foto

PRABUMULIH, GLOBALPLANET - Peningkatan harga sembako dan bumbu dapur telah terjadi di semua pasar di Prabumulih. Lisnawati (46) salah satu pedagang kelontong rumahan mengatakan jika yang paling terlihat kenaikan harganya adalah gula dari harga Rp 14 ribu meningkat menjadi Rp18 ribu rupiah termasuk bumbu dapur seperti bawang.

"Sudah berapa minggu belakangan ini harga sembako meningkat karena virus Corona dan ini terasa kenaikan harganya bahkan pembeli juga makin sepi karena banyak menetap di rumah saja. Biasanya walaupun harganya meningkat pembeli tetap ramai. Takutnya nanti setelah harganya naik sering sekali kesulitan stok barangnya," ungkap Lisnawati, Sabtu (28/3/2020).

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Prabumulih, Pribadi Roso Sarosa melalui Kabid Perdagangan Eviana mengatakan, pihaknya telah melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) ke beberapa retail atau agen besar yang ada di Pasar Prabumulih bersama dengan Polres Prabumulih.

"Dari hasil sidak yang kami lakukan kemarin, hanya saja tidak tersedianya gula yang berupa kemasan yang biasa dijual dengan Harga eceran tetap Rp 12.500 rupiah di pasaran, gula yang biasanya dijual dengan harga Rp 14 ribu kini mencapai harga Rp 18 ribu rupiah per kilogramnya" tutur Evi ketika dikonfirmasi, Sabtu (28/3/2020).

Evi juga mengatakan untuk saat ini produksi gula dalam negeri hanya bisa mengcover 40 persen dari kebutuhan masyarakat, sementara 60 persen impor dari luar negeri. 

"Penyebabnya ini karena adanya pandemik Covid-19, import gula belum bisa dilakukan, karena negara yang menyediakan belum bisa melakukan pengiriman karena mengantisipasi penyebaran virus mematikan itu," katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Suranti mengatakan jika untuk persedian gula pasir hanya cukup sampai bulan maret ini, lalu untuk stok beras dan terigu di Prabumulih ini akan aman sampai tiga bulan kedepan.

"Dari hasil sidak di beberapa agen besar kemarin, untuk beras Prabumulih ada stok sebanyak 2390 ton dari kebutuhan 1561,8 ton per bulan, terigu tersedia 921 ton dari total kebutuhan sebesar 244,3 ton per bulan, jadi untuk beras dan terigu akan aman sampai tiga bulan kedepan," jelasnya.

Menghindari makin harga bahan pokok agar tidak makin melonjak, pemerintah saat ini sudah melakukan himbauan melalui agen, retail dan  masyarakat untuk tidak Panic buying, sehingga ditetapkan aturan satu keluarga hanya bisa membeli beras 10 kg, gula 2kg, minyak 4L dan mie instan sebanyak 2 dus saja.

"Jika dilihat dari jumlah stok dan total kebutuhan tentu saja hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama satu minggu atau hanya aman sampai akhir maret," jelasnya dengan singkat.

Share

Ads