OKUT, GLOBALPLANET - Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan kronologis kejadian mayat tersebut atas nama ny. Er (28). Er dan suami serta anaknya, empat hari yang lalu datang ke rumah saudaranya di Desa Serbaguna,mengeluh sakit demam sakit tengorokan dan nyeri perut, pada Sabtu (04/04/2020) sekitar pukul 16.00 wib meninggal dunia, sebelumnya sudah berobat dengan bidan.
Kemudian tim covid PKM Gumawang datang ke lokasi dan berkordinasi dengan tim covid RSUD OKU Timur untuk mengevakuasi jenazah sesuai standar pemulasaran jenasah kasus covid pengkapanan, pembungkusan dengan plastik dan kantong mayat dari BNPP.
Sekitar pikul 08.30 Wib, jenazah di bawa ke OKI (Lubuk Seberuk) oleh tim covid RSUD, selanjutnya keluarga yang di Desa Serbaguna sudah diedukasi untuk isolasi karantina 14 hari (3 orang) ,dan direncanakan Senin akan dilakukan rafidtest.
Sedangkan Sekretaris Dinas Kesehatan OKU Timur yang juga penanggung jawab data dan informasi satu pintu Covid-19, Yakub pada Minggu (05/04/2020) membenarkan kejadian tersebut dan membantah jika mayat tersebut meninggal karena corona.
"Benar jam 16.00 wib di Desa Serbaguna ada yang meninggal jenis kelamin perempuan umur 28 tahun dari Lubuk Seberuk OKI. Menurut dokter Puskesmas Gumawang orang tersebut menderita demam, batuk dan nyeri perut yang sangat luar biasa ( colik abdomen ) untuk sementara penyebab kematian disebabkan oleh colik abdomen tersebut,"katanya.
Pukul 20.30 wib mayat dibawa ke OKI ( Lubuk Seberuk ) menggunakan mobil jenasah RSUD OKU Timur Tulus Ayu, pengurusan jenasah dilakukan sesuai dengan protokol covid-19 untuk berjaga jaga.
Sudah diberikan edukasi terhadap keluarga sesuai dengan protokol kemenkes dilakukan observasi/karantina rumah,tambahnya
"Untuk masyarakat tetap tenang dan jangan panik tetap lakukan social distance jangan bersentuhan, jaga jarak, hindari keramaian dan tetap menjalankan pola hidup sehat,"imbuhnya.
