loader

BKN Regional Sumsel Segera Susun Jadwal Pelaksanaan SKB CPNS

Foto

OKI, GLOBALPLANET - Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Sumatera Selatan (Sumsel) sedang menyiapkan jadwal penyelenggaraan tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019/2020 yang sempat tertunda akibat pandemik COVID-19.

Bila mengacu jadwal semula, SKB CPNS Sumsel ijadwalkan pada tanggal 26 Maret hingga 10 April lalu.

Kepala Kantor Regional VII BKN Palembang Agus Sutiadi, rencana pelaksanaan tes SKB tersebut juga sudah masuk dalam pembahasan pusat dan tinggal menentukan tanggal penyelenggaraan.

"Tanggal pastinya belum diketahui, tapi kami pastikan tes SKB akan diadakan setelah lebaran," ungkap Agus ketika dihubungi lewat telepon, Jumat (1/5/2020)

Agus mengatakan, meski kabar penjadwalan Tes SKB CPNS dipastikan terselenggara setelah lebaran. Sejauh ini, pihaknya juga masih menunggu pengumunan lengkap dari Panitia Seleksi Nasional (Panselnas). "Terkait teknis dan bagaimana sistemnya sedang dibicarakan, kalau sudah fix pasti diumumkan," singkatnya.

Agus menjelaskan, karena prediksi pandemik COVID-19 masih akan terjadi di tahun ini. Maka, persiapan Tes SKB CPNS juga bakal diupayakan berlangsung dengan menyesuaikan kondisi dan keadaan protokol keamanan COVID-19.

"Tes SKB tahun ini dengan segala kondisinya akan tetap berjalan. Sekarang yang lagi disiapkan ini bagaimana modelnya, seperti apa, ini yang masih didiskusikan. Terpenting kita menerapkan kesehatan dan keamanan ketat," jelasnya.

Lebih lanjut Agus menegaskan, salah satu kriteria Tes SKB akan dilaksanakan yakni dengan memperhatikan jarak antar peserta tes. Jika sebelumnya jarak sekitar 1/2 meter. Ke depan jaraknya akan dibuat 1,5 sampai 2 meter.

"Kalau waktu di Gedung Golden Sriwijaya yang tes 700-800 orang maka mungkin nanti akan jadi 300-400 orang saja. Semua panitia berharap kita bisa mengadakan tes SKB dengan aman," bebernya.

Selain itu, BKN juga sekarang masih mencari alternatif agar peserta Tes SKB CPNS tidak dalam situasi berkerumun dan berdempetan.

"Termasuk ada larangan jangan ada yang mengantar peserta ke lokasi ujian. Karena pengalaman, peserta dari daerah satu mobil isinya hanya mengantar satu orang," tutup Agus.

Share

Ads