loader

Zona Merah, Harnojoyo: Kesadaran dan Disiplin Masyarakat Adalah yang Terpenting

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Hal itu diungkapkan Harno usai menghadiri perayaan HUT Bhayangkara ke-74, pada Rabu (1/7/2020).

Menurut Harno PSBB belum tentu bisa menyelesaikan penularan Covid-19 di Palembang jika tak diiringi masyarakat yang disiplin. Mengingat menurut Jubir Gugus tugas Provinsi Sumsel Palembang kembali masuk zona merah.

"Saya rasa PSBB juga tidak bisa menyelesaikan masalah untuk mencegah penularan. Selama masyarakat tidak menyadari betapa pentingnya menjaga imun dan disiplin protokol kesehatan," ungkap Harno.

Mengenai status Palembang yang kembali masuk Zona merah, ia mengaku belum mengetahui hal tersebut. Terlepas dari penetapan status kota Palembang baik zona merah atau zona oranye, yang terpenting adalah bagaimana kesadaran masyarakat tetap tertanam.

Harno mengatakan, Gugus tugas Palembang juga terus bekerja dan belum berhenti untuk mendatangi tempat keramaian dan mensosialisasikan protokol kesehatan.

"Data zona merah itu benar, tidak mungkin salah, saya juga baru tau dari rekan-rekan. Terlepas dari itu kami terus mengimbau masyarakat untuk mengedepankan kesadarannya untuk terus memerhatikan protokol kesehatan. Dan Alhamdulillah warga kita juga sudah banyak yang sembuh," tandasnya.

Zona merah menurutnya bisa dipengaruhi oleh jumlah warga Palembang yang menjalani swab. "Kota Palembang banyak donatur sehingga banyak yang menyelenggarakan test swab kemudian diikuti masyarakat," singkatnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Gugus tugas penanganan Covid-19 Sumsel Dr Iche Andriani Liberty disela-sela menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 pada Selasa (30/6) kemarin, mengatakan, analisis yang dilakukan pihaknya membuktikan Palembang tak pernah berubah dari zona merah. Padahal Wali Kota (Wako) Palembang, Harnojoyo usai mengakhiri Pembatasan Sosial Berskala Sesar (PSBB) pada 16 Juni lalu menyebutkan, kota yang ia pimpin sudah berubah ke zona oranye.

"Palembang memang belum pernah berubah, masih zona merah. Penilaian dilakukan lewat 15 indikator; 11 epidemiologi, 2 sistem kesehatan, dan 2 survailence. Dengan skor itulah didapatkan bahwa Palembang masih zona merah," ungkapnya saat konferensi pers virtual, Selasa (30/6).

Menurutnya saat pemberlakuan PSBB Palembang, angka effective reproduction number (Rt) di Kota Palembang sempat berada di 0,99 atau di bawah angka satu. Namun fakta itu tak mengubah hasil analisis ahli Epidemiologi bahwa Palembang bergeser dari zona merah.

"Sekarang Rt kita sudah di atas satu lagi. Dari penilaian sejak 26 Juni 2020 lalu, Rt Palembang mencapai angka 1,02," ujar dia.

Iche melihat, penambahan kasus positif di Palembang yang semakin meningkat diakibatkan aktivitas masyarakat yang sudah tidak terkontrol. Protokol kesehatan pun nampak mulai kendor.

Dari jumlah penambahan, total positif di Kota Palembang sudah mencapai 1.361 kasus (per 30 Juni). Dengan pasien sembuh sebanyak 573 orang dan meninggal 62 orang, sehingga kasus aktif masih mencapai 726 orang.

Share

Ads