loader

Pemekaran Sumsel Barat, Ini Respon Para Tokoh

Foto

LAHAT, GLOBALPLANET - Seperti disampaikan H Solichin Daud, Bupati Lahat periode 1993 – 1999. Dia merespon positif rencana pembentukan provinsi baru yakni Provinsi Sumsel Barat asal telah memenuhi persyaratan membentuk provinsi baru. "Pada prinsipnya setuju, sepanjang memenuhi persyaratan untuk provinsi," ucapnya singkat melalui pesan whatsapp.

Tokoh pemuda Lahat Ismed Taher memyambut baik atau setuju dibentuknya Provinsi Sumsel Barat yang diyakini akan lebih mempercepat pembangunan, karena wilayah yang tidak terlalu luas.

"Secara pribadi saya setuju. Untuk ibu kota saya memilih Lahat karena Kabupaten Lahat lebih tua, dulukan banyak Kabupaten/kota yang nginduk ke Lahat dan pantas untuk diperhitungkan. Selain itu juga letak Kabupaten Lahat juga strategis, terletak di tengah tengah Kabupaten/kota yang akan masuk di dalam wilayah Sumsel Barat," sampainya.

Sedikit berbeda dengan yang diungkapkan H Harunata, Bupati Lahat periode 1998 – 2008. Menurutnya, pemekaran Provinsi Sumsel Barat jangan terburu buru jika tidak terlalu membantu kesejahteraan masyarakat. Karena yang bersentuhan langsung itu justru Kabupaten/kota. "Prioritaskan pembentukan kota atau kabupaten. Contohnya, memperjuangkan pemekaran Kikim Area," ungkapnya saat dihubungi via telepon. Selasa (21/7/2020)

Kemudian ketika ditanya Kabupaten/kota yang tepat untuk menjadi ibu kota Provinsi Sumsel Barat nantinya, putra asli daerah Lahat tepatnya di Desa Jati, Kecamatan Pulau Pinang itu lebih setuju Kota Lubuk Linggau menjadi ibu kota. Menurutnya, Kota Lubuk Linggau telah memiliki fasilitas yang lumayan lengkap, seperti bandara dan lainnya. "Lebih setuju Kota Lubuk Linggau karena fasilitas sudah lumayan lengkap," ujarnya.

Seperti diketahui sejak akhir tahun lalu terbentuk Presidium Pemekeran Sumsel Barat. Mantan Wali Kota Pagaralam Djazuli Kuris dipercaya menjadi ketua. Rencana provinsi baru ini terdiri dari tujuh kabupaten dan kota yakni, Muratara, Musi Rawas, Lubuk Linggau, Empat Lawang, Pagaralam dan Lahat. Lalu Muara Enim dan Kabupaten PALI. 

Presidium sepakat tidak membahas atau menentukan rencana ibukota Sumsel Barat untuk menghindari gejolak. Namun diprediksi sejumlah kabupaten dan kota memiliki keinginan kuat dan disebut menjadi ibukota, yakni Kota Pagaralam, Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Lahat. 

Share

Ads