loader

Jelang Piala Dunia U-20, Sumsel Fokus Cegah Karhutla

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Pernyataan itu diungkapkan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya saat menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Peningkatan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Sumsel, di Arista Hotel, Rabu (5/8/2020).

Sejumlah pertandingan World Cup U-20 akan digelar di Stadion Jakabaring. Untuk itu, antisipasi sejak dini dengan harapan Karhutla di Sumsel dapat ditekan semaksimal mungkin.

"Sekarang ini kan kita masih terus dinilai (untuk kelayakan tuan rumah Piala Dunia U-20), makanya koordinasi penanggulangan seperti ini penting sekali supaya Karhutla tidak terjadi," tegasnya.

Mantan Bupati Ogan Ilir dua periode ini, mengungkapkan berbagai upaya telah dan akan terus dilakukan bersama pihak terkait. Diantaranya Pemprov Sumsel sudah mengguyurkan dana hingga Rp37 miliar untuk 10 daerah rawan Karhutla. "Alhamdulillah sekarang titik api tidak terlalu banyak. Karena beberapa hari ini terjadi hujan di Sumsel," tambahnya.

Sementara Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kemenko PMK Mayjen TNI Purn Dodi Usodo HGS, dalam sambutannya saat membuka Rakor mengatakan Indonesia merupakan wilayah yang sangat luas dengan beragam bentuk geografi serta kekayaan dan sumber daya alam yang berlimpah. Namun dengan wilayah yang luas itu ada juga ancaman bahaya yang mesti diwaspadai salah satunya adalah Karhutla.

"Saat ini kita memang sedang hadapi Covid-19 tapi tetap perhatian tidak boleh hanya fokus ke Covid-19 saja. Fokus pikiran dan materi pada bencana juga harus tetap jadi perhatian kita," jelasnya.

Diketahui bahwa faktor penyebab utama Karhutla yakni ulah manusia. Karena itu Ia sangat mendukung penegakan hukum dari kepolisian untuk memberikan efek jera.

"Di Indonesia Karhutla ada di 7 provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng,  Kalsel dan Kaltim. Dan untuk penanganannya diperlukan pencegahan terpadu lintas daerah, kab/kota dan lintas sektor. Karena cegah kebakaran tidak bisa hanya sinergi lintas sektor tapi mesti multipihak," tegasnya.

Dodi berharap manajemen penanggulangan bencana pusat dan daerah serta kesiapan dan kesinambungan penanganan Karhutla dapat disinergikan.

"Koordinasi memang mudah diucapkan tapi sulit dilaksanakan. Dengan forum ini kita harap pemangku kepentingan bisa bersinergi khususnya lintas sektor di daerah antar kab/kota dan instansi. Untuk itu mari kita bekerja sama untuk tugas-tugas kemanusiaan," ujarnya.

Hadir juga dalam kesempatan tersebut Deputi Penanganan Kedaruratan BNPB Dodi Ruswandi, Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, Kepala Dinas Perkebunan Sumsel Fahrurrozi, serta Kasat Pol PP Sumsel Aris Saputra.

Share

Ads