loader

Tak Pakai Masker, Puluhan Warga dan Mahasiswi Terpaksa Push Up hingga Bernyanyi

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Razia protokol kesehatan digelar di banyak titik seperti di Simpang Kantor DPRD Sumsel. Tim gabungan di tempat pun menyetop semua kendaraan roda dua maupun roda empat yang terlihat tidak memakai masker.

Selain di Simpang DPRD Sumsel, titik lokasi penjaringan razia dilakukan di Pasar 16 Ilir, kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), dan tempat lainnya. Lokasi razia dan sidang yustisi rencananya bakal mobile di setiap 18 kecamatan kota dan tempat-tempat publik area seperti mall dan pasar tradisional.

Di lokasi persidangan di Monpera, para pelanggar protokol kesehatan dikumpulkan kemudian dijatuhi sanksi membersihkan lingkungan sekitar Monpera. Nyimas Mutiara, mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang mengaku lalai. Ia bercerita, sempat memakai masker, namun karena ada yang ketinggalan saat perjalanan menuju kampus, ia kembali ke rumah dan ketika kembali pergi, masker tertinggal. "Apes saya hari ini sampai dibawa (ke Monpera), tadi disetop di lampu merah, ini saya dikasih masker, saya gak tahu juga ada penangkapan, cuma tau di berita di Jakarta adanya," ungkap dia.

 

 

Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Peraturan Perundang-undangan (PPUD) Budi Norma mengatakan, sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring) yang dilakukan melewati tahapan-tahapan. "Sebelum di sidang mereka melalui beberapa tahapan dulu, ditanya dulu dia ada masker atau tidak. Kalau dia membawa masker tapi tidak dipakai kita kasih teguran agar maskernya dipakai. Yang tidak bawa masker sama sekali kita bawa kesini. Keputusannya dengan hakim apakah sanksi sosial atau denda bisa memilih sifatnya. Kalau dia mau sanksi sosial kita suruh pungut sampah/bersih-bersih di Monpera," tutur Budi.

Budi menjelaskan tidak sedikit yang dilepas petugas karena mereka membawa masker tapi tidak dipakai. Namun ada juga yang memang tidak membawa masker sama sekali dengan berbagai alasan. Selain membersihkan fasum (fasilitas umum), sanksi yang dikenakan yakni bernyanyi, push up dan lari di tempat.

"Banyak juga yang kami lepas karena dia bawa masker. Rata-rata orang tua yang tidak bawa masker juga kami lepas dan kami beri teguran tertulis saja karena menghormati mereka," katanya.

Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan, masih ada warga yang terjaring razia masker bisa jadi disebabkan sosialisasi sepekan terakhir lemah. Menurut Dewa jumlah pelanggar bisa saja bertambah. "Bisa iya bisa juga tidak (lemah sosialisasi). Karena Pemerintah kota sudah membuat spanduk, baliho, dan melibatkan medsos. Tapi ini tentu menjadi bahan masukan kita agar sosialisasi dilakukan lebih luas," ujarnya.

 

Share

Ads