loader

Optimalkan Pengelolaan Dana Desa, BPKP Sumsel Bina 12 Desa di Kota Prabumulih

Foto

PRABUMULIH, GLOBALPLANET - Kepala Perwakilan BPKP Sumsel, Tri Handoyo mengatakan, kalau Prabumulih merupakan kota pertama desanya sebagai percontohan penerapan Siswakeudes. Tujuannya, tidak lain untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan pengelolaan dana desa.

“Jangan alergi dengan pengawasan, kalau alergi jelas keliru,” ujarnya.

Kata dia, tidak hanya dana desa saja. Tetapi, penggunaan anggaran dalam APBD dan APBN juga perlu diawasi.

“Pengelolaan dana desa, harus ada pertanggung jawabannya tidak hanya pepelaksanaannya. Manfaatkan pengawasan ini, membantu dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan dan mempertanggung jawabkan anggaran,” terangnya.

Menurutnya, kelengkapan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana desa meliputi pengawasan dan lain-lainnya.

“Harapan kita adanya Siswakeudes ini bisa diterapkan dengan baik, sehingga pengelolaan dana dess berjalan baik dan sesuai aturan. Dan, penyimpangan bisa diminimalisir,” tukasnya.

Lanjutnya, Siswakeudes ini merupakan alat Inspektorat untuk melakukan pengawasan terhadap pengelolaan dana desa.

“Menjaga tetap di koridor, sehingga tidak terjadi penyimpangan,” ujarnya.

Sekretari Daerah (Sekda) Prabumulih Elman ST MM dalam sambutannya mengatakan, Siswakeudes merupakan alat pembantu Inspektorat dalam kabupaten/kota dalam mengawasi Siswakeudes, apalagi Prabumulih menjadi kota pertama sebagai pengguna aplikasi ini.

“Diharapkan setiap Kades beserta operator Siskeudes dapat lebih memahami proses kerja Siswakeudes,” pesannya.

Bebernya, tujuannya tidak lain pengelolaan dana desa lebih optimal dan minim dari penyimpangan. “Apalagi, sekarang ini dana desa tidak lagi masuk ke kas Pemkot. Tetapi, langsung ke kas desa masing-masing,” pungkasnya.

Share

Ads