loader

Jelang Hari Listrik Nasional, PLN UIP Sumbagsel Salurkan Santunan ke 100 Santri

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Bantuan ini juga dilakukan dalam rangka memperingati hari listrik nasional yang jatuh pada 27 Oktober nanti. 

Penyerahan ini diserahkan langsung oleh Senior Manager Keuangan dan SDM UIP PLN Sumbagsel Edy Kartino didampingi Senior manager Pertanahan dan Keuangan Eko Rahmiko dan disaksikan Muhammad Ikbal Nur Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero) serta jajaran lainnya lainnya melalui zoom meeting.

"Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati hari ulang tahun PLN dan hari listrik nasional, uang santunan sebesar Rp20 juta untuk 100 santri berasal dari uang zakat pegawai PLN dengan cara memotong langsung gaji pegawai sebesar 2,5 persen perbulannya. Kemudian dihimpun YBM PLN," ungkap Edy Kartino selaku Senior Manager KSDM UIP PLN Sumbagsel. 

Edy menjelaskan, untuk di wilayah  Sumbagsel YBM PLN UIP menyiapkan dana santunan sebanyak Rp140 juta untuk 700 santri dan dhuafa.

"Di masa pandemi, dengan sedikit bantuan yang kami serahkan kami harap dapat membantu para santri menyelesaikan pendidikannya," kata dia. 

Ketua YBM PLN Sandy Nurdiana menambahkan YBM memiliki 5 program. Kelima program tersebut setiap tahunnya telah dilakukan. Yaitu bidang pendidikan berupa beasiswa kepada anak-anak mulai dari SD, SMP dan SMA. Kemudian program bidang sosial kemanusiaan yang berupa bantuan kepada para anak yatim, panti asuhan, kaum dhuafa dan guru mengaji yang penghasilannya dibawah UMR. 

"Selain di Rumah tahfiz Yatim Dhuafa kami juga menjadi orang tua asuh di Yayasan lainnya. Lalu setiap Ramadhan kami rutin mengadakan kegiatan yang sifatnya santunan kepada anak-anak yatim," ujar Sandy. 

Di tempat yang sama, Dewan Asatidz Rumah Tahfidz Yatim Dhuafa (RTYD) , Ustadz M Syafei mengungkapkan rasa terima kasih atas santunan dan silaturahmi yang dilakukan PLN UIP Sumbagsel. 

"Kami senang karena anak-anak didik kami sempat dikunjungi, semoga bentuk support 
YBM PLN baik materi dan non materi terus berlanjut," ujarnya. 

Yayasan RTYD sendiri memiliki 436 santri dengan total 13 Cabang yang tersebar di Kota Palembang. Selama pandemi, pihaknya melakukan kegiatan belajar mengajar dengan membatasi jumlah santri yang datang. 

"Datangnya per sepuluh anak dikasih PR kemudian dikerjakan di Rumah, terus seperti itu setiap hari," katanya. 

A

PLN

Share

Ads