loader

Ratusan Warga Sumsel dapat Program Padat Karya Penanaman Mangrove

Foto

BANYUASIN, GLOBALPLANET.news - Kepala BPDASHL Musi Siswo mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengganggu dunia usaha secara signifikan sehingga berdampak pada perekonomian nasional. Masyarakat merasakan langsung dampak mulai dari kehilangan pekerjaan hingga berkurangnya penghasilan. 
 
“Salah satu langkah extraordinary diambil pemerintah adalah melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Salah satu program PEN bidang lingkungan hidup dan kehutanan diterjemahkan dalam program padat karya penanaman mangrove,” ujarnya, Rabu (11/11/2020).
 
Melalui program ini, penanaman mangrove dilakukan warga yang tergabung dalam kelompok petani. Kemudian upah dan biaya dalam penanaman langsung diberikan atau ditransfer ke rekening warga yang terlibat. “Tidak melalui bendahara saya, langsung dari rekening ke rekening,” katanya. 
 
Program padat karya penanaman mangrove di Sumsel meliputi luas 310 hektar yang tersebar di dua kabupaten yaitu Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI). Kegiatan ini melibatkan sebanyak 629 orang dan menyerap 34.076 hari orang kerja (HOK).

Untuk Kabupaten Banyuasin, lokasi berada di wilayah Taman Nasional Berbak Sembilang meliputi luas 80 hektar dengan melibatkan 173 orang yang tergabung dalam tiga kelompok masyarakat yaitu Kelompok Tani Sungsang Sejahtera I, Kelompok Tani Sungsang Sejahtera II dan Kelompok Kerja Pantai Hijau Lestari.
 
Sementara itu, Bupati Banyuasin Askolani berharap program ini menjadi stimulus perekonomian masyarakat di sekitar ekosistem Mangrove. “Kita ketahui bahwa bagi nelayan ikan yang dimana harga ikan turun karena terdapat Covid-19, dengan adanya penanaman Mangrove ini kita bisa membantu warga untuk melakukan penanaman," katanya.

Share

Ads