loader

Pembacokan Depan JM Sukarami Ternyata Terkait Cekcok di Eks Lokalisasi Teratai Putih

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Diakui tersangka Dicky bahwa aksi tersebut bukanlah aksi pembegalan, sebelumnya korban dan para pelaku sempat bertemu dan cekcok di Jalan Teratai tepatnya di Eks lokalisasi Kampung Baru Palembang.

Menurut Dicky, sebelumnya antara korban Rizky dan pelaku Ahmad Siropi yang masih DPO terlibat cekcok di sebuah cafe di eks lokalisasi tersebut.

"Tidak tau masalahnya apa, mungkin karena tidak senang ditatap jadi si kakek (panggilan akrab Ahmad Siropi) ribut dengan si Rizky itu di dalam cafe," kata warga Jalan KH Wahid Hasyim, Lorong AA, Kelurahan 2 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang ini, Selasa (17/11/2020).

Setelah terjadi cekcok antar keduanya, Ahmad Siropi pun menghubungi rekannya yakni tersangka Dicky dan pelaku Adrian Maulana (godek).

Dalam keadaan mabuk, para pelaku pun mendatangi cafe tersebut untuk membantu Ahmad Siropi (kakek).

Namun si Rizky pun ikut dibantu oleh rekannya yang lain saat keributan tersebut terjadi.

"Kami ribut diluar cafe, waktu itu memang posisi lagi mabuk. Disitu kami berkelahi namun dilerai oleh warga sekitar," lanjut pria pengangguran ini.

Ternyata keributan yang sudah dilerai oleh warga tersebut tak hanya sampai di eks lokalisasi itu melainkan berlanjut hingga keluar.

Diakui Dicky, para korban menantang para pelaku untuk ribut diluar eks lokalisai tersebut. Merasa ditantang, para pelaku akhirnya menyusul para korban untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Aku bawa motor sendiri sama godek pak, korban itu sudah duluan menunggu di depan jalan teratai itu. Yang bawa pedang itu Akbar Dicky (DPO), aku kenalnya cuma kami berempat pak kalau sisanya lagi aku tidak kenal sama orang itu," lanjutnya.

Para pelaku pun langsung mendatangi para korban yang sedang duduk sambil merokok dan langsung menyerang korban dengan senjata tajam hingga para korban tak sempat berlari.

Setelah kejadian tersebut, pelaku kakek dan godek berinisiatif untuk membawa dua buah motor milik korban yang kemudian rencananya akan dijual.

"Sudah aku larang pak, kakek sama godek tetap mau membawa motor itu. Aku bilang tinggalkan aja motornya jangan diambil, tapi kata kakek mau dijualnya," kata Dicky.

Dari sepengetahuan tersangka satu motor dijual oleh kakek seharga 1,6 juta sedangkan satu motor lagi dibiarkan terletak di wilayah eks lokalisasi tersebut.

"Aku tau dia jual pak tapi aku tidak ada sama sekali dapat uang dari hasil penjualan tersebut," katanya.

Diakui Dicky, setelah melakukan aksi pembacokan tersebut pedang yang digunakannya untuk membacok Rizky langsung dibuang ke sungai musi.

Sementara itu Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi menyebut pihaknya saat ini masih melakukan pengejaran terhadap tujuh pelaku lainnya yang ikut melakukan pembacokan dan penusukan terhadap korban tersebut.

Suryadi mengimbau kepada para pelaku lainnya untuk segera menyerahkan diri jika tidak ingin diberi tindakan tegas oleh pihak kepolisian.

"Kepada para pelaku lainnya saya imbau untuk menyerahkan diri karena kami sudah mengantongi nama-nama para pelaku. Cepat atau lambat akan kami tangkap, jika tidak segera menyerahkan diri kami tidak segan untuk memberikan tindakan tegas kepada para pelaku," kata Suryadi.

Share

Ads