loader

Mentan Tunggu Konsepsi Strategis Perkebunan Kelapa Sawit Masa Depan

Foto

JAKARTA, GLOBALPLANET. - “Kita harus bergandengan tangan mempersiapkan segala upaya agar seluruh aspek pertanian berjalan dengan baik di masa mendatang. Saya melihat peranan penting APKASINDO terutama dalam perkebunan sawit rakyat, mampu mengakselerasi dan meningkatkan perkebunan yang dimiliki pekebun.  Ada hal-hal positif yang berkembang lebih baik dan terus maju dibanding masa sebelumnya,” ujar Menteri Syahrul, pada peringatan HUT APKASINDO, pada Rabu (25 November 2020).

Dikatakan Menteri Syahrul, di masa pandemi Covid-19 yang dihadapi selama 8 bulan berdampak pada pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia. 

Namun, perekonomian nasional secara umum sektor pertanian berkontribusi cukup kuat dan mampu menyangga keterpurukan ekonomi.

“Saya berharap dari tangan kita (kementerian Pertanian) dan asosiasi petani terkait aspek pertanian. Secara khusus APKASINDO dibawah kepemimpinan Pak Gulat (Ketua Umum) dan Pak Rino (Sekjen) dapat menjadi kekuatan besar dan berdampak kepada kehidupan petani lebih baik di masa mendatang,” pintanya.

Seperti diketahui sektor pertanian berkontribusi pada kondisi pandemik Covid-19 yang berdampak pada pelemahan pertumbuhan ekonomi. Tetapi, sektor pertanian memiliki tren yang menjanjikan dan memberikan harapan yaitu mampu berkontribusi pada perekonomian nasional.

“Pertumbuhan 16,24%, pada sektor pertanian lebih khusus pada sub sektor perkebunan mencapai 170%, ini yang luar biasa,” kata Menteri Syahrul.

“Kementerian Pertanian akan terus mendorong kemajuan sektor perkebunan kelapa sawit rakyat dan peran APKASINDO sangat strategis,” imbuhnya.

APKASINDO telah tumbuh dan sangat besar yang anggotanya tersebar di 22 Provinsi, hal ini menjadi kekuatan luar biasa, khususnya dari perkebunan sawit dan berkontribusi pada kebutuhan minyak nabati dunia.

“Di momen ulang tahun ini, saya berharap kita bisa menyatukan emosional, bahwa Negara membutuhkan kita, begitu juga APKASINDO dibutuhkan oleh Kementerian Pertanian untuk melakukan pendekatan konsepsional yang lebih bagus. Dengan menghadirkan program-program untuk kepentingan perkebunan dan orang yang bekerja di sektor perkebunan,” pintanya.

“Saya menunggu APKASINDO memberikan  rumusan konsepsi strategis untuk kemajuan perkebunan sawit di masa mendatang. Dan, saya berharap kebun sawit kita, tidak hanya hidup dari sawit saja tetapi ada berbagai integrasi dengan pertanian lain yang bisa saling menunjang sehingga pertanian dan perkebunan menjadi pendukung ekonomi yang terus bisa dikembangkan,” lanjut Menteri Syahrul.

Di masa mendatang sawit akan menjadi pilihan yang diorientasikan pada bahan bakar nabati yang sudah dikembangkan menjadi energi baru terbarukan.  Seperti diketahui, program mandatori B30 yang sudah dijalankan Presiden Joko Widodo sejak tahun lalu menjadi bukti diversifikasi produk turunan sawit menjadi pilihan strategis.

Untuk itu penting  diversifikasi produk sawit yaitu membangun agenda perkebunan menjadi sumber kehidupan bagi perkebunan yang lebih besar bermanfaat atau berdampak pada kesejahteraan petani atau pekebun sawit.

“Oleh karena itu, perlu ada konsinyasi emosional dan perlu ada konsepsi baik untuk agenda jangka pendek, temporari dan jangka panjang. Dan, menyatukan idealisme kita, baik kekuatan yang ada pada APKASINDO maupun Kementerian Pertanian. Saya titipkan Dirjen Perkebunan untuk sama-sama koordinasi dengan APKASINDO,” kata Menteri Syahrul.

“Saya tunggu di kantor untuk membicarakan yang lebih jauh. Intinya APKASINDO dibutuhkan untuk negeri, saatnya kita berjuang bersama untuk menghadapi perekonomian yang tengah melemah. Kita akan hadir sebagai pejuang-pejuang,” lanjutnya.

“Dalam catatan saya, masih banyak petani dengan lahan-lahan rakyat yang belum clear. Saya pernah sampaikan pada Dirjen, ada hal harus dikonsepsikan. Memang tidak boleh melanggar aturan, selama lahan digunakan oleh rakyat dan untuk kepentingan rakyat secara benar harus kita bisa back up secara baik,” pungkas Menteri Syahrul.

Untuk mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan yang mampu berkontribusi pada perekonomian nasional tidak bisa berjalan sendiri. Perlu ada peran dari stakeholders seperti Kementerian dan Asossiasi terkait.

“Saya senang dengan industri berbasis rakyat sehingga kita harus bisa dekatkan. Siapakah yang bisa mengkonsepsikan ini, tentu bukan Dirjen saya atau saya. Tentu saja, APKASINDO yang lebih paham,” ujar Menteri Syahrul dilansir dari Sawit Indonesia.com.

Share

Ads