loader

Dituding Gunakan Mobdin untuk Memobilisasi Pemilih, Inspektur PALI: Itu Fitnah

Foto

PALI, GLOBALPLANET - Membuat Kepala Inspektorat Kabupaten PALI Kartika Yanti SH MH, memberikan klasifikasi atas beredarnya isu tersebut, karena mobil dinas tersebut adalah mobil dinas inspektur. Dan dirinya menegaskan bahwa isu tersebut tidak benar sama sekali.

"Mobil itu mobil dinas inspektur yang saat pemungutan suara dipakai auditor saya untuk monitoring jalannya pemilihan. Tetapi tidak benar kalau mobil itu dipakai mobilisasi pemilih," kata Kartika saat menggelar press konferensi, Senin (21/12/2020) di kantornya, bilangan Jalan Merdeka KM 11 kelurahan Handayani mulia.

Kartika menyatakan, bahwa mobil dinas itu hanya dipakai mengantar auditor untuk memilih di salah satu TPS di wilayah Talang Nanas Kelurahan Talang Ubi Timur. 

"Untuk langkah selanjutnya apakah akan dilanjutkan ke pihak berwajib atau tidak, saya menunggu arahan atasan saya. Karena saat itu pegawai saya tengah bertugas dan ada yang mengambil foto mobil tanpa seizin dan tanpa klasifikasi terlebih dahulu yang langsung diunggah di sosial media," tandasnya. 

Diterangkan Kartika bahwa dirinya dalam Pilkada PALI selalu menekankan seluruh pegawainya untuk netral tetapi tidak untuk Golput. 

"Saya selalu tekankan kepada seluruh pegawai untuk netral dan tidak menunjukkan keberpihakan, namun tidak untuk golput. Saya tidak ada kepentingan apa-apa. Kalau saya mau berpihak, pasti saya pindahkan juga KTP saya ke PALI, namun itu tidak saya lakukan, bahkan supir saya pun tidak memilih karena masih KTP Palembang," tandasnya. 

Sementara dari pengakuan Dwi Kurniawati, auditor Inspektorat PALI yang saat itu berada dalam mobil dinas itu mengatakan bahwa saat kejadian ada seseorang yang mengambil foto mobil dinas inspektur. 

"Dalam mobil itu ada tiga orang, salah satunya sopir yang mengantar. Saya mekakai mobil dinas untuk memilih sekitar pukul 12.00 WIB. Tidak ada mobilisasi pemilih dalam mobil itu, hanya saya yang pilih di salah satu TPS Talang Nanas, sementara teman saya memilih di Handayani Mulya dan supir yang mengantar tidak memilih karena tidak memiliki KTP PALI," terangnya.

Share

Ads