PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - "Pelaku ini tercatat lebih 50 kali melakukan tindak pidana. Mulai dsri pencurian dengan pemberatan (curat), menjambret, begal, hingga melakukan aksi bajing loncat di wilayah Kertapati," ujar Kapolsek Kertapati, AKP Irwan Sidik didampingi Kanit Reskrim, Iptu Heryanto, saat memberikan keterangan pers, Senin (4/1/2021).
Dalam beraksi, pelaku tidak sendirian, melainkan bersama dua temannya yakni AR dan CN (DPO) dan terkenal sadis karena tidak segan - segan untuk melukai para korban apabila melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam (Sajam) yang dibawa tersangka.
"Untuk modus, pelaku menggunakan sepeda motor kemudian memepet korban. Kendaraan pelaku sudah di modifikasi sehingga bisa melaju kencang saat kabur, pelaku yang diamankan sebagai joki atau pengemudi, sementara pelaku eksekutor masih dalam pengejaran," terang dia.
"Selain pelaku, diamankan pula barang bukti berupa satu unit sepeda motor milik pelaku, senjata tajam jenis pisau, dan 2 unit kotak handphone yang sudah di jual pelaku," sambung dia.
Sementara, pelaku RM, mengaku, setiap beraksi dirinya tidak seorang diri, melainkan bersama dua temannya. Dimana, dirunya berperan sebagai pilot atau pengendara kendaraan, sedangkan dua lainnya sebagai eksekutor.
"Sudah puluhan kali pak, kami selalu bertiga melakukan aksi. Dengan mengendarai motor saya, dua teman saya eksekutor," ujar pelajar kelas XI SMK ini
Barang hasil kejahatan itu, kata dia, dijual oleh dua temannya. Dimana uang hasil penjualan selalu dibagi tiga. "Uangnya selalu dibagi tiga, bagian saya digunakan untuk bermain judi online dan membeli rokok," ucap dia.
RM juga mengaku, selain menjambret juga melakukan aksi penodongan. "Pernah pak nodong, modusnya menabrak korban lalu saat korban berhenti langsung meminta barang berharga, teman langsung mengancam dengan badik dan pisau, sehingga korban menyerahkan barangnya," tandas dia.
