LAHAT, GLOBALPLANET.news - Seperti dialami petani karet Desa Manggul, Kecamatan Kota Lahat, Gilang, setidaknya dalam dua bulan ini ia harus merana lantaran kerap hujan. Bahkan, dalam dua pekan terakhir ia tidak bisa berbuat apa-apa karena hampir setiap hari hujan terus mengguyur.
"Kalau dipaksakan saat musim hujan ini sadap karet cairan getah karet tidak merembes atau keluar dari jalurnya. Jadi merugi saja jika dipaksakan menyadap karet,” ujarnya, Kamis (25/2/2021).
Jika tidak hujan, kata Gilang dalam dua pekan bisa menghasilkan getah karet 70 hingga 100 Kg per tiga hari. Untuk harga sendiri saat ini dikisaran Rp 8 ribu rupiah.
“Dua pekan ini gak ada pemasukan. Pergi dari rumah ke kebun, sampai di kebun karet jika hujan hanya termenung,” keluhnya.
Hal serupa dialami, petani karet bernama Amin, dirinya berharap agar musim penghujan dapat cepat berlalu. Sehingga dapat kembali beraktivitas menyadap karet dan mendapatkan penghasilan. "Cuma dari karet inilah penghasilan kita,” sampainya