loader

CPOPC Sepakat Lawan Kampanye Negatif Minyak Sawit dan Genjot Kesejahteraan Petani

Foto

JAKARTA, GLOBALPLANET - Lantas, Menteri Pertanian dan Pembangunan Daerah untuk Kolombia, Rodolfo Enrique Zea Navarro, Menteri Pangan dan Pertanian untuk Ghana, Dr. Owusu Afriyie Akoto, dan Sekretaris Negara untuk Pertanian dan Peternakan Honduras, Ing. Mauricio Guevara Pinto, hadir dalam kapasitas mereka sebagai negara pengamat. Ketua Delegasi Papua Nugini, Kepson Pupita, hadir mewakili Menteri Pertanian dan Ternak PNG, John Simon, MP.

Dalam pertemuan itu mencatat, para Menteri menghargai pertemuan pertama Kelompok Kerja Bersama ASEAN dan Uni Eropa untuk Minyak Nabati pada Januari 2021. Para Menteri menilai inisiatif tersebut sebagai langkah penting tidak hanya sebagai solusi obyektif yang terbuka terhadap kebijakan dan aturan diskriminatif oleh EU tetapi juga menetapkan seluruh minyak nabati bertanggung jawab terhadap standar keberlanjutan melalui pendekatan holistik terhadap lingkungan dan SDGs PBB. Para menteri mendorong kedua belah pihak untuk melakukan yang terbaik dalam pertemuan persiapan para ahli sebelum pertemuan kedua JWG pada bulan April tahun ini.

Sementara, di tengah meningkatnya kampanye negatif menentang minyak sawit di pasar utama, para Menteri mendorong CPOPC secara lebih proaktif melakukan kampanye positif di negara konsumen dan produsen. Kampanye positif ini hendaknya tidak hanya menggunakan pendekatan defensif, tetapi juga mengedukasi konsumen untuk menggunakan standar umum dalam mengukur keberlanjutan berdasarkan tiga dimensi keberlanjutan, yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial, sesuai dengan SDGs. Yang menjadi perhatian khusus adalah meningkatnya penggunaan label bebas minyak sawit yang telah digunakan untuk mendiskriminasi minyak sawit, strategi pemasaran produk tertentu, dan pelanggaran terang-terangan terhadap perdagangan yang adil. Kampanye positif juga harus diarahkan pada generasi muda agar memiliki pemahaman yang obyektif dan komprehensif tentang minyak sawit dan minyak nabati lainnya

Dalam pertemuan tersebut negara-negara anggota CPOPC sepakat untuk terus mengutamakan upaya mendukung petani kecil di industri sawit, termasuk melalui Program Penjangkauan Petani kecil yang melibatkan petani skala kecil di Asia Pasifik, Amerika Latin dan Amerika Tengah, dan Afrika yang bertujuan untuk membentuk platform aliansi petani kecil global. Platform ini akan memungkinkan petani kelapa sawit untuk berinteraksi dan mendiskusikan masalah yang relevan, mempercepat pencapaian SDGs 2030 termasuk menyalurkan suara mereka di kancah global, mempromosikan kerja sama dalam penelitian dan pengembangan, dan pelatihan. Aliansi global antara negara-negara penghasil minyak sawit juga harus didasarkan pada dukungan penuh dan partisipasi aktif dari para petani kecil. CPOPC, sejalan dengan piagamnya, berkomitmen untuk mendukung kapasitas dan kesejahteraan petani skala kecil.

Dalam keterangan tertulis, dipertemuan tersebut meluncurkan pembentukan Komite Ilmiah CPOPC sebagai langkah besar dalam memastikan program penelitian yang lebih berdampak bagi semua pemangku kepentingan, termasuk petani kecil. Komite terdiri dari para ahli terkemuka dari negara-negara anggota untuk memastikan bahwa setiap penelitian yang diusulkan dan dikelola oleh CPOPC bernilai dan efektif. Hasil penelitian akan menjadi bagian dari upaya mencapai tujuan kampanye positif dengan cara kontra narasi berbasis sains yang intensif dan efektif.

Serta dalam rangka memperingati 5 tahun berdirinya CPOPC pada November 2020, pertemuan tersebut mengumumkan pemenang lomba foto dan meluncurkan buku anak-anak tentang minyak sawit. Pemenang Lomba Foto adalah warga negara dari negara anggota CPOPC saat ini dan yang akan datang. Daftar pemenang dalam lampiran rilis.

Buku anak-anak berjudul “Ayo Menjadi Petani Kelapa Sawit!” diterbitkan dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Inggris), bentuk digital (e- book, video book, dan audio book), dan akan segera tersedia dalam bahasa negara-negara pengamat. Demikian dilansir dari infosawit. 

Share

Ads