loader

Menguntungkan Petani, Unit Pengolahan dan Pemasaran Getah Karet di OKI Bertambah

Foto

OKI, GLOBALPLANET - Kepala UPPB Kepayang, Samsul saat dihubungi, Kamis (4/3/2021) mengatakan, meski menguntungkan, Namun belum banyak masyarakat yang bergabung ke dalam kelompok petani.

"Di desa Kepayang saja yang tergabung ke dalam kelompok tani UPPB baru sekitar 250 petani, sedangkan yang belum gabung masih banyak," ujarnya.

Dilanjutkan Samsul, sistem penjualan ditentukan dengan harga lelang. Dimana pembeli yang tertinggi maka harga tersebutlah yang ditetapkan.

"Penjualan kemarin di tempat kami yaitu Rp. 11.250 perkilonya, berbeda dengan awal tahun yang hanya berkisar Rp. 9.000. Memang setiap minggunya harga jual dipabrik juga selalu berubah," terangnya.

Menurutnya, dengan adanya UPPB ini dinilai sangat menguntungkan berbagai mulai dari petani hingga perusahaan.

"Kalau karet yang dijual UPPB mutunya bagus dan bersih, membekukannya pun menggunakan asap cair bukan bahan pestisida, kualitasnya tinggi dibanding yang biasanya,"

"Dengan begitu banyak pembeli dari pabrik yang tertarik, alasannya pembeli tinggal menerima bokar bersih yang sudah memenuhi persyaratan teknis sehingga biaya pengolahan menjadi lebih murah," jelas Samsul.

UPPB Kepayang yang telah berdiri sekitar satu setengah tahun tersebut, berusaha memberdayakan petani karet dan mengajak untuk bergabung ke dalam kelompok tani.

"Ada kelebihan tersendiri dibanding menjual kepada tengkulak. Tapi memang UPPB tidak bisa memberikan pinjaman modal kepada masyarakat, karena biasanya petani ada keterikatan peminjaman dengan tengkulak sehingga mau tidak mau mereka harus menjual getahnya kepada si tengkulak," tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Penyuluhan Pengolahan dan Pemasaran di Dinas Perkebunan dan peternakan (Disbunnak), Zulkarnain mengatakan sepekan terakhir harga kadar karet kering mengalami peningkatan drastis.

"Alhamdulillah sejak seminggu terakhir selalu meningkat dan bahkan untuk kadar 100 persen yakni Rp. 21.513 rupiah," jelasnya.

Share

Ads