loader

Berikan Rasa Aman Pada Jemaat, Brimob Polda Sumsel Sterilisasi Gereja

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Dansat Brimob Polda Sumsel Kombes Pol Yudo Nugroho Sugianto,Sik mengatakan, sterilisasi ini dilakukan pasca terjadinya aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Langkah sterilisasi gereja merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus dilakukan sebelum kegiatan kebaktian gereja berlangsung," jelasnya, Kamis (1/4/2021).

Lanjutnya, brimob juga berkoordinasi dengan petugas pengamanan dari gereja, dan memberikan imbauan kepada pengurus gereja dan jemaat yang hadir, "Untuk selalu menerapkan 5 M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas," ujarnya.

Selain itu, selaku petugas juga melakukan pengecekan dan pemeriksaan identitas dan barang bawaan jemaat sebelum memasuki gereja untuk mengantisipasi orang-orang yang tidak dikenal guna menghindari adanya hal yang tidak diinginkan.

"Apa yang kami lakukan ini sebagai upaya untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap umat Kristiani dalam melaksanakan ibadah sehingga para jemaat Kristiani semakin khusuk dan nyaman dalam melaksanakan ibadah," katanya.

Salah satu gereja yang didatangi adalah Gereja Santo Yoseph Jalan Jendral Sudirman.

Didampingi Iptu Wuli Hartoyo, Kanit Sabhara IT 1 beserta anggota, tiap sudut gereja, tak luput dari pemeriksaan. Dari kursi, mimbar, sampai rangkaian bunga di depan altar juga diperiksa metal detektor. Tidak ada benda mencurigakan dalam penyisiran ini.

Terpisah, Kompol Mohklis sebagai Wadanden Gegana, menyatakan, sterilisasi ini merupakan Standard Operational Procedur (SOP) Kepolisian untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang mengganggu pelaksanaan ibadah.

"Apalagi akhir-akhir ini marak teror di Indonesia yang menyasar tempat ibadah hingga Mabes Polri," ungkapnya.

Akhirnya, dia berharap dengan adanya sterilisasi ini tercipta kondisi yang aman dan nyaman bagi jamaah dalam pelaksanaan ibadah Jumat Agung.

Suhendro, Kepala Rumah Tangga Gereja Santo Yoseph mengatakan, untuk Ibadah Jumat Agung besok jumat, gereja masih membatasi jumlah jamaah hanya 300 orang, dari kapasitas normal 1.500 jamaah. "Sementara jamaah lainnya bisa mengikuti ibadah secara virtual dari rumah, lewat aplikasi zoom," katanya.

Untuk jamaah yang mau langsung mengikuti Ibadah Jumat Agung di Santo Yoseph, kata Suhendro, harus mendaftar lewat WhatsApp ke pengurus gereja, untuk nantinya mendapatkan nomer kursi.

Jamaah juga harus mengikuti protokol kesehatan, jika ada jamaah yang dicek suhu badannya di atas 37 derajat, harus bersedia pulang dan mengikuti ibadah dari rumah.

Suhendro juga menjelaskan, setelah sterilisasi dari tim Gegana, Gereja Santo Yoseph akan ditutup sampai besok menjelang pelaksanaan Ibadah Jumat Agung pukul 06.00 WIB. “Besok juga akan ada tim kepolisian yang berjaga di sini. "Hal ini sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat khususnya kepada umat Kristiani yang sedang melaksanakan ibadah dan dalam pelaksanaan kebaktian tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan," tutupnya.

Share

Ads