loader

Bukan Pencitraan, Kontribusi Sawit Penuhi Pangan Dunia dan Tekan Kemiskinan

Foto

MUBA, GLOBALPLANET.news - Kelapa sawit menunjukkan kontribusinya bagi pemenuhan pangan di dalam negeri bahkan dunia. Berbagai produk olahan kelapa sawit hadir memenuhi kebutuhan masyarakat dunia. 

Berdasarkan riset Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), perkebunan kelapa sawit mampu membangun daerah miskin dan terbelakang untuk menjadi sentra perekonomian baru.

Seperti yang dipaparkan Direktur Eksekutif PASPI, Dr. Tungot Sipayung bahwa Sentra ekonomi baru ini tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Papua dan Papua Barat.

“Kelapa sawit membantu dunia dalam Sustainable Development Goals (SDG) di bidang mengatasi persoalan kemiskinan,” ujarnya. 

Untuk membuktikan fakta tersebut, Globalplanet.news menelusuri daerah Transmigrasi yang mayoritas masyarakatnya berkebun kelapa sawit yakni Desa Agung Jaya Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin.

Untuk menuju ke Desa Agung Jaya, harus menempuh waktu 3 jam dengan melalui jalur perairan sungai musi. Disana, reporter Globalplanet bertemu Machserony (37) warga setempat yang berprofesi sebagai petani kelapa sawit.

Rony sapaan akrab petani sawit swadaya ini menjelaskan bahwa Desa Agung Jaya merupakan daerah transmigrasi yang memiliki potensi perkebunan sawit yang cukup luas. Bahkan kesejahteraan penduduk Desa Agung Jaya bisa merasakan kesejahteraan dengan mencari rezeki lewat berkah kebun sawit.

Dia mengakui sektor Sawit masih menjadi andalan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Baginya berkebun sawit adalah yang paling aman dibanding sektor lain yang memiliki risiko gagal panen lebih besar.

“Alhamdulillah, dengan luas lahan sekitar 5 hektare yang kami kelola bersama Ayah dan adik, dalam 1 hektare menghasilkan 1,6 ton TBS yang dipanen selama 3 minggu. Dari berkebun sawit inilah bisa menyekolahkan anak dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Saya rasa ini anugerah yang luar biasa dari yang Maha Kuasa”, ujarnya.

Rony yang juga sebagai Ketua pimpinan anak cabang (PAC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bercerita, di PAC LDII Agung Jaya ada 6 KK yang semuanya berprofesi sebagai petani sawit. Saat ini harga TBS di Agung Jaya sebesar Rp1.600/kg, harapannya pemerintah juga memperhatikan dan membantu mengatasi permasalahan sektor komoditas kelapa sawit swadaya di daerahnya.

Menurutnya, tidak hanya permasalahan pupuk subsidi yang sulit diperoleh, tapi juga mengenai kestabilan harga serta jalur distribusi yang saat ini hanya bisa dilalui dengan jalur air. "Kita berharap Pemerintah memberikan perhatian untuk menyelesaikan permasalahan tersebut," tandas dia.

Share

Ads