SUMUT, GLOBALPLANET - Jika hujan turun, seperti yang terjadi pada hari Kamis (29/4/2021), bagian dalam gedung tersebut terlihat becek dan kumuh. Para petugas kebbersihan akan sibuk meletakan sejumlah ember ke berbagai titik untuk menampung curahan hujan yang turun dari langit-langit gedung yang menjulang tinggi tersebut. Tidak nampak jejak kalau gedung megah itu punya kualitas yang bagus.
"Kondisi ini akan semakin parah karena ketidakpedulian pihak oleh ketidakpedulian pihak Sekretariat DPRD Sumut terhadap kondisi gedung," ujar Direktur Eksekutif Sumut Institite, Osriel Limbong, kepada para wartawan di Medan.
Ia bahkan mendapatkan fakta, selain bocor, mayporitas toilet juga rusak, bau, serta banyak lumut di sejumlah titik di gedung DPRD Sumut. Osriel mengkritik ketiadaan fungsi pengawasan dan budgedting DPRD Sumut di tahun anggaran 2020 dan 2021.
Ia lalu membandingkan situasi gedung DPRD Sumut dengan gedung DPRD Sumut yang dua tahun terakhir justru menggelontorkan dana sehabilitasi sekitar Rp 100 miliar.
Yang membuat miris, ujar Osriel, gedung paripurna yang dibangun terpisah juga mengalami hal yang sama. "Jadi, tidak hanya gedung dewan, tapi gedung paripurna juga sudah bocor-bocor. Padahal, kita paham bahwa selama ini ada dianggarkan biaya perawatan untuk gedung tersebut," kata kandidat doktor di bidang lingkungan hidup ini.
Mantan staf ahli di Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut periode 2000-2003 ini mengingatkan seluruh anggota DPRD Sumut agar melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi), terutama di bidang pengawasan anggaran di Sekretariat DPRD Sumut.
