loader

Gandeng Jurnalis, Bawaslu Sumsel Perkuat Sinergitas dalam Pengawasan Partisipatif

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin, S. Th.I., M.Si  Divisi Pengawasan dan Sosialisasi mengatakan, bahwa media adalah pilar keempat demokrasi. Media memiliki peran penting dalam menciptakan Pemilu yang damai dan berintegritas. 

“Dengan kolaborasi bawaslu dengan jurnalis tentu diharapakan dapat bekerjasama menekan masalah hoaks, berita bohong yang sedang merajalela yang menimbulkan gesekan di lapangan,” ujarnya. 

Menurutnya, saat tahapan kosong ini tentu menjadi momentum untuk mengevaluasi, apa kekurangan yang harus diperbaiki. "Meski tidak ada pemilu, Bawaslu harus tetap aktif melakukan pelatihan dan melakukan kerja-kerja pencegahan sehingga ketika pelaksanaan pemilu, SDM Bawaslu sudah siap," ungkapnya. 

Ketua Bawaslu Sumsel Iin Irwanto menambahkan, bahwa kegiatan ini bertujuan agar masyarakat berperan aktif ikut membantu Bawaslu dalam melakukan pengawasan saat Pemilu maupun Pilkada digelar.

Strategi pengawasan yang dimiliki oleh Bawaslu dimulai dari pengawasan partisipatif bersama media, sebagai upaya meningkatkan angka partisipasi masyarakat untuk melakukan pengawasan mengawal proses demokrasi ke arah yang lebih baik.

“Keterlibatan media dalam pengawasan partisipatif menjadi langkah strategis untuk mengawal proses demokrasi yang lebih baik. Isu yang sentral seperti politik, uang dan isu sara bisa ditepis dengan pemberitaan dan ada kesepahaman yang bisa dilakukan,” ujarnya.

Program bawaslu terus berjalan walaupun belum masa pemilu. Pemahaman masyarakat terhadap pengawasan pemilu penting untuk terus disosialisasikan sehingga masyarakat lebih aktif melibatkan diri sehingga pelanggaran lebih kecil kemungkinan terjadi.

Kordiv SDM dan Organisasi Bawaslu Sumsel Yenli Elmanoferi selaku pemateri mengatakan, bahwa dengan keterbatasan tenaga pengawas di lapangan, peran serta media sangat dibutuhkan dalam membantu pengawasan di lapangan. 

"Dengan publikasi yang dilakukan media cukup membantu. Apalagi kinerja kita saat pilkada 2020 sangat berat, karena kami juga harus mengawasi disiplin prokes Covid-19, karena pilkada dilaksanakan di masa Pandemi Covid-19," katanya. 

Sementara itu  Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sumsel Sidratul Muntaha mengatakan, pemberitaan aktifitas pilkada 2020 lalu dilaksanakan di masa Pandemi Covid-19.

"Tantangan terbesar bagi para jurnalis dimasa Pandemi,  yakni bagaimana melakukan liputan yang baik tetapi pada saat yang sama juga melindungi diri sendiri dan orang lain (baik narasumber atau orang sekeliling kita). Kita juga harus memerangi berita-berita bohong yang terpublikasi di media sosial," terangnya. 

Share

Ads