loader

Disdik PALI Akan Fasilitasi Anak Korban Pencabulan, KPAI Sumsel: DPPPA Harus Turun Tangan

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Menurut Plt Kadisdik PALI, Kamriadi SPd MPd, pihaknya baru mengetahui informasi adanya tindak asusila yang terjadi pada tiga orang siswa Sekolah Dasar, dan pihaknya juga menegaskan bahwa rekan-rekan dari Dinas Pendidikan serta pengawas akan langsung turun kelapangan guna memastikan psikologis anak tersebut agar tak terganggu.

"Baik rekan-rekan penyuluh maupun guru BK memberikan bimbingan secara khusus untuk siswa yang menjadi korban untuk belajat di sekolah. Jikalaupun tidak bisa belajar disekolah, maka kita akan memberikan pendampingan secara khusus agar mereka dapat menghilangkan rasa traumanya," ungkap Kamriadi, Kamis (16/9/2021)

Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, lanjut Kamriadi, baik orang tua maupun guru, diharapkan agar orang tua maupun guru lebih mengawasi anak tidak hanya dalam lingkungan sekolah. lantaran juga harus dilakukan pemantauan diluar lingkungan sekolah.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pencegahan terjadinya tindakan bullying terhadap anak tersebut dilingkungan tempat tinggalnya.

"Kemudian kita akan bekerjasama dengan Psikologi memastikan kondisi mental sang anak kuat. Insyaallah kejadian seperti ini akan menjadi perhatian khusus kami Dinas Pendidikan kedepannya," jelasnya.

Senada juga disampaikan Eko Wirawan, Ketua KPAI Sumsel sangat prihatin terhadap kasus tersebut. Oleh karenanya, mereka meminta agar dapat dilakukan pengawasan ekstra. Terutama pada aspek pidananya.

"Untuk anak, segerakan trauma healing, minta DPPPA melalui P2TP2A turun tangan. Mereka harus mengusahakan hal tersebut, bila perlu sampai bimbingan psikiater di RS Ernaldi Bahar," ujar Eko Wirawan.

Lebih lanjut, KPAI Sumsel berharap penegak hukum, dalam hal ini Polres PALI dapat segera memproses hukum pelaku. Sehingga ada keadilan dan kepastian hukum bagi para korban.

"Demi kepastian hukum, kita berharap kasus ini dapat segera P21," harapnya.

Sebelumnya diketahui, tiga pelajar SD berumur 9 dan 10 tahun di desa Kecamatan Talang Ubi telah menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang kakek berusia (77 tahun) inisial R alias T yang merupakan guru ngaji.

Share

Ads