loader

Indonesia dan Denmark Setuju Hapus Diskriminasi Sawit

Foto

JAKARTA, GLOBALPLANET - Indonesia cukup memiliki hubungan perdagangan yang baik dengan Denmark. Sebelum pandemi Covid-19, nilai perdagangan sawit Indonesia-Denmark berada dalam tren positif, yakni US$39,2 juta di tahun 2015 menjadi US$73,5 juta pada 2019.

“Kami sepakat melanjutkan kontribusi positif minyak sawit berkelanjutan terhadap pemulihan ekonomi,” ucap Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam konferensi pers gabungan bersama Menlu Denmark Jeppe Kofod di Kemenlu RI, Jakarta, Senin (22/11/2021) lalu.

Kedua menteri luar negeri itu menandatangani dua kesepakatan pada kesempatan tersebut, diantaranya against delivery 2 Indonesia-Denmark Plan of Action (POA) yang merupakan sebuah kemitraan strategis berkesinambungan periode 2021–2024.

Kemudian, penandatanganan MoU untuk pendanaan sejumlah proyek infrastruktur (Infrastructure Projects Financing).

“Saya sangat berterima kasih pada Denmark atas dukungannya menghapus Check against delivery 2, yakni perlakuan diskriminasi pada produk-produk pertanian Indonesia, khususnya minyak kelapa sawit,” kata Retno dikutip dari Warta Ekonomi.

Guna mendorong pemulihan ekonomi pasca-Covid-19, Denmark juga telah mempercepat finalisasi Indonesia–Uni Eropa CEPA. Kedua negara sepakat untuk meningkatkan kepasitas para pengusaha perusahaan rintisan, di antaranya dengan pemanfaatan ICT oleh para rintisan.

Share

Ads