loader

China Tolak Penyelidikan Asal Covid-19 dari Lab Wuhan, Ini Kata WHO

Foto

JAKARTA, GLOBALPLANET - Investigasi penelusuran awal mula COVID-19 tahap kedua rencananya akan mengaudit laboratorium Wuhan yang selama ini dicurigai menjadi tempat dari 'bocornya' virus Corona. Pasar di kota Wuhan, tempat pertama kali COVID-19 dilaporkan juga akan kembali ditelusuri.

"Kami tidak akan menerima rencana penelusuran asal seperti itu, dalam beberapa aspek, mengabaikan akal sehat dan menentang ilmu pengetahuan," kata Zeng Yixin, wakil menteri Komisi Kesehatan Nasional (NHC), kepada wartawan, dikutip dari Reuters.

Zeng mengaku cukup terkejut saat mendengar pernyataan WHO untuk mendesak penelitian investigasi asal-usul COVID-19 tahap kedua dengan melibatkan hipotesis 'bocornya' virus SARS CoV-2 atau COVID-19 dari laboratorium Wuhan. Sebab, ia memastikan hal semacam itu tak mungkin terjadi.

"Kami berharap WHO secara serius meninjau pertimbangan dan saran yang dibuat oleh para ahli China dan benar-benar memperlakukan penelusuran asal virus COVID-19 sebagai masalah ilmiah, dan menyingkirkan campur tangan politik," kata Zeng.

"China menentang politisasi penelitian ini," jelas dia.

Menanggapi hal ini, WHO mengingatkan semua negara wajib bekerja sama dalam penyelidikan asal usul Corona. Pernyataan WHO muncul sehari setelah China menolak investigasi lanjut asal usul COVID-19 karena dinilai ada 'politisasi'.

"Ini bukan tentang politik, ini bukan tentang permainan menyalahkan," jelas juru bicara WHO Tarik Jasarevic, tanggapan terkait penolakan Chin, dikutip dari Reuters Sabtu (24/7/2021).

"Pada dasarnya ini adalah persyaratan yang kita semua harus coba pahami, bagaimana patogen masuk ke populasi manusia. Dalam hal ini, negara-negara benar-benar memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama, dan bekerja dengan WHO dalam semangat kemitraan," sambungnya.

Seperti diketahui, laporan infeksi COVID-19 pertama terjadi di Wuhan, China, pada Desember 2019. Sejak saat itu, ramai teori COVID-19 bocor dari salah satu lab di Wuhan, berulang kali para peneliti juga China membantah hal tersebut.

Tim WHO sebelumnya melakukan investigasi ke China dalam kurun waktu empat minggu. Hasil laporan penelusuran asal usul COVID-19 Maret lalu memastikan virus Corona ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan perantara yang belum berhasil teridentifikasi hingga saat ini.

Sementara, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa penyelidikan terhambat oleh kurangnya data mentah pada hari-hari pertama penyebaran di sana. Negara-negara termasuk Amerika Serikat dan beberapa ilmuwan telah menuntut penyelidikan lebih lanjut, terutama investigasi di Institut Virologi Wuhan, yang sedang melakukan penelitian tentang kelelawar.

Tedros juga mengatakan pekan lalu, membentuk tim International Scientific Advisory Group for Origins of Novel Pathogens untuk meneliti fase studi selanjutnya terkait asal-usul SARS-CoV-2.

"Panel, yang terdiri dari para ahli independen, bertujuan untuk membantu meredakan beberapa tekanan politik pada WHO," kata para diplomat.

Share

Ads