loader

Pasutri di Palembang Kompak Lakukan Curas dengan Modus Transaksi Prostitusi

Foto
Pasangan Pasutri melakukan aksi Curas berhasil diamankan Opsnal Unit Pidum dan Tekab 134. (Foto: A Teddy KN).

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Irvan Prawira Satya Putra melalui Kasat Reskrim, Kompol Tri Wahyudi didampingi Kanit Pidum, AKP Robert P Sihombing membenarkan sudah mengamankan 3 orang pelaku curas salah satunya ada perempuan. 

"Modusnya, pelaku perempuan menawarkan prostitusi melalui aplikasi dengan tarif Rp 250 ribu, setelah transaksi mereka bertemu di TKP bersama korban. Setelah usai prostitusi pelaku ini meminta tambahan bayaran sebesar Rp 700 ribu, HP korban ditahan korban tidak ada uang lalu mengambil uang ke ATM," ujar Kompol Tri Wahyudi.

Namun, saat korban kembali ke TKP ternyata sudah ada pria yang mengaku suami dari perempuan ini. "Sehingga terlibat keributan, karena laki yang mengaku suaminya ini tidak terima istrinya diperlakukan tidak baik oleh korban. Saat korban lari, barang miliknya HP dan motornya diambil oleh pelaku," jelas Kompol Tri Wahyudi.

Kompol Tri Wahyudi menegaskan atas ulahnya pelaku akan dikenakan Pasal 365 KUHP. "Saat ini 3 pelaku sedang dalam proses pemeriksaan lebih lanjut untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," tutupnya sambil mengatakan untuk BB diamankan 1 bilah pisau.

Sementara, pelaku Handri saat ditanya langsung mengakui perbuatannya. "Saya bertemu korban disana dan terlibat keributan, dia lari meninggalkan motor jadi saya ambil motornya. Pisau memang saya bawa dari rumah, untuk jaga jaga kalau terjadi keributan," katanya.

Lanjutnya, Sudah dua kali melakukan aksi ini dan setiap motor di jual seharga kisaran Rp 2 - 3 juta. "Uang penjualan motor saya berikan Rp 400 kepada Fajar karena dia yang menjual motor dan sisanya digunakan keperluan sehari-hari saja," ungkapnya.

Sedangkan Chindy mengaku sudah sebanyak 5 kalian mengambil HP milik pelanggannya yang tidak bisa membayar. "Dia tidak sanggup membayar jadi saya tahan HP nya," kata perempuan yang sedang hamil 6 bulan.

Chindy mengaku kalau sebelum menikah dengan Handri sudah bekerja prostitusi. "Saya sebelum menikah dengan Handri tidak pernah melakukan aksi kejahatan ini, baru ini lah ikut setelah menikah dengannya. Saya sering mangkal di kawasan Kambang Iwak dan langsung bertransaksi prostitusi bertemu pelanggan," jelasnya. 

Share

Ads