loader

TPS Terpadu 3R Srimulya Diresmikan, Ngompos dan Cacah Sampah Jadi Pupuk dan Uang

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Lurah Srimulya Ten Ramanda mengatakan pembangunan TPS ini dimulai sejak 2019 lalu menggunakan dana anggaran kelurahan. Mulai dari gedung, peralatan, mesin pencacah sampah, pengayak kompos dan lain sebagainya total luas TPS adalah 500 meter persegi.

"Awal mulanya kami belajar dengan Kecamatan Kalidoni bagaimana langkah-langkahnya. Dan Alhamdulilah 23 Oktober 2019 lalu TPS ini telah diserahkan kepada masyarakat," terang Ten Ramanda usai peresmian TPS Terpadu 3R.

TPS Terpadu 3R Kelurahan SriMulya memiliki 10 unit sepeda motor kaisar milik swasta yang beroperasi mengangkut sampah dari rumah warga. Sampah yang diangkut petugas DLHK Kecamatan kemudian dibawa ke TPS untuk dipilah dan diolah oleh pengelola.

TPS terpadu 3R ini memilikin tiga mesin yakni mesin press, mesin kompos, dan mesin pencacah. "Sampah yang diangkut bisa 3 hingga 4 ton yang berasal dari Kelurahan Srimulya dan Kelurahan Lebung Gajah. Untuk saat ini kami punya 4 orang pengelola, satu koordinator, satu mekanik mesin, dan dua orang pemilah sampah," ujarnya.

Sesuai arahan Camat dan permintaan pengelola, tahun 2020 ini ia berencana akan menganggarkan pengecoran lantai TPS, pembuatan bak sampah, dan cone block. Ramanda mengaku selama 2 bulan dari penjualan sampah cacah TPS terpadu Srimulya sudah menghasilkan uang Rp2 juta.

"Potensi ini untuk dampaknya terhadap masyarakat sangat besar karena itu kita harus maksimal. Dalam 2 bulan ini sudah ada penghasilan dari sampah cacah yakni Rp2 juta tapi angka tersebut dinilai belum maksimal dan juga sampah organik juga sudah kita hasilkan menjadi pupuk hanya saja belum ketemu pasarnya," bebernya.

Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda menambahkan, untuk tahun 2020 ini pihaknya akan meresmikan 13 titik TPS terpadu sejak pengerjaan di 2019.

"Paling tidak persoalan sampah yang capai 1200 ton sampah yang dibuang ke TPA yang 70 persennya adalah plastik bisa berkurang  TPS terpadu ini adalah solusi, setiap kelurahan harus punya. Sampah cacah memiliki nilai ekonomis, sampah organik bisa menjadi pupuk kompos, sampah kantong kresek bisa jadi minyak tanah," katanya.

Share

Ads