loader

HMI Palembang Datangi Kantor Wali Kota, Kritisi Masalah Sosial hingga Toko Modern

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Banyak yang dibahas, mulai dari kemiskinan, pengangguran, anak putus sekolah, stunting, dan toko modern yang menjamur di Palembang.

Febri Walanda, Ketua Umum Demisioner HMI Cabang Palembang Darussalam menyampaikan bahwa permasalahan kemiskinan Kota Palembang beserta turunan dan penyebabnya (mulai dari pendidikan, pengangguran, kesehatan, investasi dan perdagangan) menjadi momok yang menghantui kemegahan infrastruktur Kota Palembang. 

"Wajah Kota Palembang ini ibarat dua mata koin yang saling bertolak belakang, di satu sisi menggambarkan pembangunan infrastruktur yang begitu megah dan wah, di sisi yang lain menggambarkan kondisi pembangunan sumber daya manusia yang memprihatinkan,” ujarnya, Senin (8/2/2021).

Febri menyebut, angka kemiskinan yang masih sangat tinggi menyentuh 2 digit di atas 10%, angka pengangguran yang besar, angka kasus stunting yang melebihi 4000 kasus, belum lagi permasalahan toko modern yang membeludak dan tidak terkelola dengan baik. Pembinaan serta penertibannya oleh Pemkot Palembang hari ini yang mengakibatkan rawan terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat hingga akhirnya berujung kepada usaha rakyat kecil yang menjadi korbannya.

“Atas dasar itu kita mendesak Pemkot Palembang segera mengeluarkan perwali baru terkait tata kelola, penertiban dan pembinaan toko modern yang isinya mengatur lebih spesifik lagi perihal teknis penertiban dan pengelolaan toko modern di kota Palembang,” katanya.

Sekda Kota Palembang, Ratu Dewa menyambut dengan baik kritik dan aspirasi dari HMI (MPO) Cabang Palembang Darussalam. “Semua kritik dan solusi yang telah disampaikan tadi akan jadi pembahasan kami lebih lanjut sebagai bahan masukan yang membangun untuk kemajuan Kota Palembang," katanya.

HMI

Share

Ads