loader

Anggota DPRD Sumsel Linda Wati Syaropi Dukung Budidaya Ikan Gabus di Beton Desa Karang Binangun

Foto
Anggota DPRD Sumsel Linda Wati Syaropi, SH, MM, melihat lokasi budidaya ikan Gabus Dalam Kolam Semen milik Widodo yang ada di Desa Karang Binangun Kecamatan Belitang Madang Raya, OKU Timur

OKU TIMUR, GLOBALPLANET - Di sela-sela penyerahan bantuan bibit buah di Kelompok Tani Milenial Desa Karang Binangun, Kecamatan Belitang Madang Raya, OKU Timur, anggota DPRD Sumsel Linda Wati Syaropi, SH, MM, menyempatkan diri melihat dan mengunjungi lokasi budidaya ikan Gabus Dalam Kolam Semen milik Widodo.

"Usaha ini sangat menjanjikan terlebih sekarang kebutuhan akan ikan gabus terus meningkat, sehingga usaha yang dilakukan pak Widodo ini harus mendapat dukungan,"ujar anggota DPRD dari Dapil OKU Timur Linda Syaropi, SH, MM.

Politikus dari Partai Golkar ini mengatakan kebetulan dirinya saat ini dipercaya sebagai anggota Komisi II DPRD Sumsel yang membidangi pertanian dan perikanan. 

Tentu sebagai wakil rakyat dia berusaha mendukung dan membantu pengembangan budidaya ikan gabus sesuai kemampuan dan kapasitas dirinya. Terlebih secara ekonomis harganya dipasaran juga cukup tinggi sehingga bisa mendongkrak penghasilan masyarakat pemilik usaha.

"Terimakasih pak Widodo tetap semangat dalam mengembangkan budidaya ikan gabus semoga ini bisa menjadi contoh bagi kita,"terang politikus perempuan yang berasal dari Desa Pandan Agung Kecamatan Madang Suku II, OKU Timur.

Sementara Widodo pemilik usaha kolam ikan gabus di Desa Karang Binangun, Kecamatan Belitang Madang Raya, OKU Timur, pada Rabu (24/11/2021) mengatakan, budidaya ikan gabus memang belum familiar bagi sebagian peternak ikan di Indonesia. Gempitanya kalah dibandingkan dengan budidaya ikan lele, budidaya ikan nila maupun budidaya ikan gurami yang telah ditekuni peternak ikan sebelumnya. Namun budidaya ikan gabus bisa dibilang merupakan peluang usaha yang menjanjikan.

"Minat masyarakat mengkonsumsi ikan air tawar sangat tinggi khususnya jenis ikan Gabus,itu yang membuat saya terinspirasi untuk mengembangkan usaha budidaya ikan Gabus,"katanya.

Diawali pada Maret 2021 dia mulai mencari bibit ikan gabus dengan menangkap di persawahan dan sungai yang ada di desa tempatnya berdomisili. Saat itu dia pada  mendapatkan bibit maupun anakan ikan gabus sebanyak 300 ekor. Anakan maupun bibit ikan gabus ini  dimasukan dalam kolam semen ukuran 2 X 2 meter  dengan dikasih pakan cacing sutra selama lima hari,jelasnya.

"Setelah lima hari bibit ikan gabus ini saya kasih pakan pabrikan PF 100 selama 10 hari dan  ke 300 bibit ikan gabus ini tumbuh menjadi besar sehingga keyakinan saya semakin kuat untuk mengembangkan budidaya ikan gabus ini,"terangnya.

Melihat perkembangan usaha yang dirintisnya terus berkembang dengan baik, dia lalu melakukan pencarian bibit dengan membeli dari luar daerah dengan harga Rp 1000 perekor dia  membeli 2100 ekor dan  dipelihara selama enam bulan,ungkapnya.

Dia juga menambahkan  berikut analisanya , jumlah bibit  2100 ekor X Rp.300           = Rp.630.000

Cacing sutra 10 gelas    X Rp.12.500       = Rp.125.000

Pelet Pf 100  1Kg       X Rp. 22.000    = Rp.22.000

Pelet 781      1 sak       X Rp. 227.000   = Rp.227.000

Pelet 782      5 sak       X Rp. 312.000   = Rp.1.560.000

 Jumlah                                              = Rp.2.560.000

 Hasil panen 150 Kg    X      Rp.35.000       = Rp.5.250.000

Hasil bersih Rp.5.250.000 – Rp.2.560.000 = Rp.2.690.000

Permintaan ikan gabus di pasaran masih terbilang kecil. Namun peluang membudidayakan ikan ini masih terbuka lebar. Kebutuhan ikan gabus makin meningkat. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah mulai paham manfaat dari ikan gabus untuk kesehatan. Kondisi ini masih berbanding terbalik dengan jumlah stok ikan gabus siap konsumsi yang belum bisa memenuhi permintaan pasar,terangnya. 

 

Share

Ads