OKI, GLOBALPLANET - Seluruh Kepala Desa yang ada dalam wilayah Kecamatan Air Sugihan Ogan Komering Ilir (OKI) mendesak pihak PT OKI Pulp and Paper Mills agar berkontribusi bagi Infrastruktur jalan kawasan Air Sugihan dan juga mengecam dapat bertanggungjawab atas dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Desakan ini mengemuka pada kegiatan Musrenbang dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Air Sugihan yang dihadiri Camat, Anggota DPRD OKI, Bappeda OKI, Kapolsek, perwakilan Koramil, Para Kades dan Pihak PT OKI Pulp and Paper Mils serta tamu undangan lainnya, Rabu (19/1/2022).
"Pabrik kertas terbesar di Asia tenggara ini, itu berada di kecamatan kita. Namun kurun waktu 2 tahun terakhir ini belum dirasakan manfaatnya, Jadi kalau bisa kontribusinya agar jelas,"Kata Fadly, Kades Kerta Mukti selaku Ketua Forum Kades Air Sugihan, mewakili kades lainnya.
Maksudnya begini, Kata Fadly lagi, Setahu kami, PT OKI Pulp and Paper Mils itu harus bertanggungjawab atas Infrastruktur yang ada di kawasan kecamatan Air Sugihan, karena dampaknya berawal dari disitu juga, contohnya, sedikit saja hujan, air sudah naik sebab tidak ada hambatan lagi langsung masuk.
"Kemudian disini, kami saat ini sedang sangat membutuhkan normalisasi, Karena yang sebelumnya tertutup sudah dijeboli semua oleh PT OKI Pulp and Paper Mils, sehingga kini begitu hujan turun, air naik membanjiri kawasan rumah - rumah warga,"tutur Fadly.
Air menggenangi permukiman warga ini, dahulu berpuluh-puluh tahun tidak terjadi. Lanjut Fadly, Jika sudah begitu, tentu akan dapat menggangu infrastruktur seperti jalan, sementara kami selaku pemerintah desa hanya mempunyai dana kecil untuk memperbaiki lagi.
"Air Sugihan itu luas, Kami Desa itu, 8 Kilometer panjangnya, Jangan samakan dengan daerah jawa yang dananya besar. Tahun ini kami cuma sanggup anggarkan 500 meter untuk batu koralnya saja, hanya itu kemampuan kami selaku pemerintah desa."jelas Fadly.
Kami sepakat, terkait Air Minum seperti dikatakan bapak Sugeng, Anggota DPRD OKI tadi. Lanjut Fadly, memang benar PT OKI Pulp and Paper Mils telah membantu, Namun tak semua orang dapat merasakan, maka lebih baik bantu Infrastruktur jalan saja.
"Sebab Air minum yang diperbantukan ke desa - desa itu nyaris tak bermanfaat. Oleh karenanya, Maksud kami kalau mau bantu yang jelas - jelas, bantu batu koral saja, dan jika tidak percaya dengan pemerintah desa, ya sudah bawa sendiri antarkan ke desa - desa kami,"tegas Fadly.
Ini nanti pihak Perusahaan didepan presiden gagah bicaranya, Pak presiden kami sudah bantu Air Minum di Air Sugihan. Sambung Fadly, padahal kenyataannya bermanfaat betul atau tidak bantuan dibagikan tersebut untuk masyarakat.
"Kami tidak akan tanya berapa penghasilan PT OKI Pulp and Paper Mils, Namun yang jelas komitmennya, PT OKI Pulp and Paper Mils harus bertanggungjawab masalah kesehatan dan Infrastruktur, sekarang yang masyarakat butuhkan adalah perbaikan infrastruktur jalan,"ungkap Fadly
"Tidak perlu di cor, cukup batu koral saja, dan berapa banyak yang bisa dibantukan. kalau cuma 1 - 2 mobil, sangat keterlaluan berarti,"sindir Fadly seraya disambut gelak tawa para kades lainnya yang hadir dalam kesempatan tersebut.
Kepada Anggota DPRD OKI, Perlu diketahui, Kami para kades di Air Sugihan ini telah sepakat akan menemui pihak Management PT OKI Pulp and Paper Mils. Tambah Fadly, Tak perlu dibiaya speedboat kami kesana, nanti kami patungan sendiri agar bisa pergi.
"Kami nih minimal masing - masing memiliki warga 1.000 Orang yang masih gagah sehat, Kalau dikerahkan semua menuju ke lokasi PT OKI Pulp and Paper Mils kurasa tidak tertampung. Jadi, inikan Pabrik kertas terbesar di Asia tenggara, maka harus jelas komitmennya,"pungkas Fadly.
Sementara itu, Budiman, Ketua komisi IV DPRD Kabupaten OKI didampingi Sugeng, Ketua Komisi II DPRD OKI, menanggapi apa yang telah disampaikan oleh Para Kades melalui Ketua Forum Kades Air Sugihan tersebut, menyambut baik keinginan yang dikemukakan dan siap mendampingi.
"Kita siap mendampingi, apabila teman - teman kades sekalian bermaksud menemui pengambil kebijakan di PT OKI Pulp and Paper Mils, Namun lebih baik sebelumnya, coba diatur siapa yang bisa menjembatani, dan bila sudah, segera atur waktu kapan kita kesana,"pungkas Budiman.
