OKI, GLOBALPLANET - "Pada musim angin barat tangkapan ikan sangat sulit diperoleh karena biasanya pada musim ini ikan banyak beralih ke Sungsang, oleh sebab itu para nelayan disini kebanyakan memilih tidak melaut," ujar Yadi (45) salah satu nelayan di Sungai Lumpur, Jumat (3/1/2020)
Lanjutnya, aktifitas nelayan yang tidak melaut saat ini hanya memperbaiki jaring atau membenarkan perahu. Kemungkinan pada pertengahan bulan Januari 2020 aktifitas para nelayan disini baru bisa kembali normal untuk melaut lagi.
"Kalaupun dipaksakan melaut tidak akan memperoleh hasil yang banyak dan hanya akan menghabiskan biaya, sedangkan gelombang yang akan dihadapi sekitar 1,5 meter hingga 2 meter apa lagi kalau pada malam hari," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan OKI, Antonio Romadhon MM mengatakan, pihaknya sudah mengimbau bersama Polairud Polres OKI, agar para nelayan itu tidak melaut dulu saat ini di karenakan cuaca extrim dan sangat membahayakan sekali.
Untuk lamanya kondisi gelombang tinggi pihaknya belum bisa memprediksi karena cuaca saat ini belum stabil. "Nanti sampai pihak Sungai Lumpur laporan sudah tenang gelombangnya baru kita cabut larangnya, "tegasnya.
Terpisah Kapolres OKI, AKBP Donni Eka Saputra melalui Kasat Polairud OKI , AKP Suprawira SH menegaskan, kalau gelombang memang belum terlalu tinggi tapi tetap waspada demi keselamatan. Makanya beberapa waktu lalu pihaknya melakukan pengecekan di kapal nelayan terkait kelengkapan peralatan keselamatan penumpang dan surat menyurat izin operasional. Menurut informasi saat memang musim angin barat ikan banyak ke arah Sungsang.