loader

Era Ponsel Pintar, Guru dan Dosen Harus Tinggalkan Cara Usang

Foto

SURABAYA, GLOBALPLANET - "Seluruh lembaga pendidikan sekolah, universitas, termasuk UIN dan madrasah harus memperbaharui kurikulum. Harus membuat tonggak-tonggak pelajaran baru," katanya di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/2).

Pembaharuan itu, harus dilakukan tak hanya untuk sekadar mengikuti perkembangan zaman, tapi juga untuk menciptakan kemampuan baru yaitu hybrid skill. "Harus punya kompetensi-kompetensi baru. Tidak hanya soft skill tapi juga hybrid skill. Keterampilan teknis dan keterampilan sosial harus berinovasi," ujarnya dikutip CNN Indonesia.

Hal ini, menurut Jokowi ini bertujuan untuk mengejar kebutuhan di era digital yang semakin maju. "Saya sering mengingatkan. Dunia sudah berubah. Super cepat. Cara-cara lama yang sudah usang, cara-cara lama cepat usang. Skill-skill baru dan cara-cara baru sangat dibutuhkan saat ini," kata mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu.

Pernyataan Jokowi itu disampaikannya di depan para guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) saat menghadiri pengukuhan Guru Besar Kiai Asep Syaifuddin Chalim di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Asep dikukuhkan sebagai guru besar Ilmu Sosiologi di UIN Sunan Ampel Surabaya.

Asep merupakan Ketua Dewan Pembina Jaringan Kyai Santri Nasional (JKSN) pendukung Jokowi dalam Pilpres 2019, dan juga pendukung Khofifah Indar Parawansa dalam Pilgub Jatim 2018 silam.(CNN Indonesia)
 

Share

Ads