loader

Pedagang BJ Ribut di Bawah Ampera Viral di Medsos

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET. - Dalam video yang posting akun @palembang_bedesau tersebut, terlihat seorang perempuan tampak begitu emosional terhadap seorang lelaki hingga mengeluarkan sebuah gunting untuk mengancam lelaki yang berada di depannya tersebut. Tak hanya mengancam dengan gunting, perempuan tersebut juga memberikan bogem mentah ke arah laki-laki yang berada di depannya.

Lelaki yang menggunakan baju hitam dengan memakai topi hanya diam dan tidak sama sekali membalas perbuatan perempuan itu. Belum diketahui pasti apa penyebab dari keributan tersebut, namun dari rekaman yang beredar tertulis keterangan bahwa perempuan dan laki-laki yang terlibat dalam keributan adalah sesama pedagang pakaian bekas di bawah Jembatan Ampera Kota Palembang. 

Selain video keributan tersebut, sebuah foto menunjukan bahwa laki-laki yang ribut dengan perempuan di bawah jembatan ampera tersebut mengalami luka tusuk di pelipis kirinya akibat keributan tersebut. Korban merupakan Fahrul Rozi alias Tomi (40) warga Jalan Sekanak, Kelurahan 26 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil Palembang.

Dikatakannya, Tomi sudah menjadi korban dari keganasan perempuan yang merupakan sesama pedagang di bawah jembatan ampera Palembang. "Dia bukan cuma mengancam aku, gunting itu benar-benar ditusukkan ke aku. Pelipis dan pundak kiri ditusuk oleh perempuan itu sampai harus ke rumah sakit," kata Tomi, Kamis (16/2/2021). 

Dikatakannya, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (7/2/2021) lalu dan baru viral di instagram. Akibat kejadian itu, Toni mengaku tidak bisa kembali berjualan dikarenakan terus diancam dengan tindakan kasar oleh pelaku. "Banyak saksinya, setiap kami jualan selalu dikejarnya pakai gunting dan dilempar pakai batu. Bahkan ngancam mau nusuk kami," lanjutnya.

Dikatakan Tomi, dirinya pun sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Ilir Timur 1 Palembang beserta bukti visum yang dilakukan setelah kejadian tersebut. "Belum ada tindak lanjutnya sampai sekarang, perempuan itu juga masih tetap berjualan di sana sedangkan kami selalu di ancam saat mau berjualan," katanya.

Share

Ads