loader

Ini Cara Pemkab OKI Tingkatkan Kwalitas dan Harga Jual Karet Petani

Foto

OKI, GLOBALPLANET - "Pirolisator merupakan tekhnologi yang baru diterapkan di OKI untuk pembekuan bokar yang bertujuan, agar para petani dapat menjaga kwalitas bahan olahan karet (Bokar), sehingga menjadikan harga jual dalam pemasaran karet dapat lebih tinggi yang berdampak sekali pada meningkatan pendapatan petani karet," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten OKI, Aris Panani, SP, M.Si, ketika diwawancara GLOBALPLANET, Rabu (15/1/2020).

Lebih lanjut dikatakannya, UPPB di Desa Suka Jaya dan Desa Tanjung Sari II Kecamatan Mesuji Raya, merupakan desa yang bisa dikatakan dijadikan sebagai pilot project dalam pengelolaan pirolisator, yang membantu proses pengeringan bokar yang disadap oleh para petani disana.

"Keunggulan dari penggunaan asap cair yakni dapat menghilangkan atau menetralkan bau busuk pada borak yang dihasilkan, sehingga lebih ramah lingkungan, proses pembekuannya lebih cepat dan sempurna, termasuk dalam peningkatan pada kadar karet kerik (K3)," ujarnya.

Dijelaskannya juga, pirolisator menggunakan bahan dasar kayu karet kering atau sejenisnya, batok kelapa dan cakang sawit. Cairan yang keluar dari proses pembakaran kayu yang disebut sebagai asap cair ini dimanfaatkan petani karet yang manfaatnya sebagai pengganti asam semut untuk pengeringan bokar.

"Proses pembuatannya sendiri dimasak hingga 24 jam dan kafasitas dari alat ini sendiri dapat menghasilkan 100 liter asap cair," ungkapnya sembari menambahka alat ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Sementara itu, Ketua UPPB Tanjung Sari II, Galih Yusroni, mengatakan bahwa dengan adanya alat atau tekhnologi ini diharapkan dapat bermanfaat untuk petani karet yang nantinya mampu memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat disini.

"Kami juga berharap PKS (pabrik kelapa sawit) dapat bermitra sebagai penyuplai cangkang untuk produksi masal, menginggat cangkang sawit juga dapat menghasilkan asap cair yang terbaik kwalitasnya. Disamping itu juga arang hasil dari pembakaran juga menghasilkan arang kelas satu, yang sekarang juga sudah banyak di pesan oleh pandai besi dan tukang sate dengan harga jual Rp30.000 per karungnya, kemudian harga dari Asap cair ini sendiri dijual kepada masyarakat setempat dengan harga Rp 8000 hingga Rp10.000 per liter dan alhamdulillah dengam adanya alat ini para petani karet disini berangsur berali menggunakan asap cair, yang sebelumnya menggunakan pupuk sebagai pembeku bokar.

Share

Ads