PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Fauzia Mkes, menjelaskan, Puskesmas yang melakukan rapid test antigen harus memenuhi sejumlah persyaratan dan standar yang ditetapkan.
"Faskes yang melakukan ini harus ada standarnya, dia harus punya Bio Safety Cabinet agar rapid test antigen bisa dilakukan, makanya untuk di Puskesmas belum bisa saat ini," kata dr Fauzia, Rabu (23/12/2020)
Biological Safety Cabinet atau disebut juga Biosafety Cabinet merupakan area kerja laboratorium dengan ventilasi udara yang telah direkayasa untuk mengamankan pekerja yang bekerja dengan sampel material, lingkungan kerja dan sampel material dari kemungkinan bahaya terkontaminasi atau menimbulkan penyebaran bakteri atau virus yang bersifat patogen.
Fauziah menambahkan, saat ini baru sejumlah rumah sakit dan klinik di Kota Palembang yang melayani pengambilan sampel rapid test antigen. Diantaranya, untuk rumah sakit pemerintah seperti RSUD Bari, Klinik Kimia Farma, RS Siloam, RK Charitas Palembang.
Diakui Fauziah, pengambilan test rapid test antigen tingkat akurasi/sensitivitas terhadap COVID-19 lebih tinggi jika dibandingkan Rapid Test antibodi.
"Sebetulnya sama saja. Tapi untuk rapid tes antigen dia lebih bisa mendeteksi keberadaan antigen virus COVID-19 pada sampel yang berasal dari saluran pernapasan. Antigen akan terdeteksi ketika virus aktif bereplikasi," jelasnya
Sehingga, Itu sebabnya rapid test antigen paling baik dilakukan ketika orang baru saja terinfeksi. Sebelum antibodi muncul untuk melawan virus yang masuk ke tubuh, ada peran antigen yang bertugas mempelajarinya.
"Beda dengan rapid antibodi yang mendeteksi kekebalan/imun tubuh, rapid antigen mendeteksi keberadaan ada tidaknya antigen," tutupnya.