PALEMBANG, GLOBALPLANET - Dua daerah tersebut terutama Kabupaten Muratara memang selama ini disebut rawan keributan atau konflik. Bahkan pembentukan daerah ini pun hingga menelan korban nyawa pada sekitar 2013 lalu.
Polda Sumsel telah melakukan pemetaan wilayah mana saja yang dianggap rawan keributan mulai dari tahapan kampanye hingga pengumuman pemenang Pilkada.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri mengatakan, dalam rapat bersama stakeholder terkait beberapa waktu lalu persiapan menghadapi Pilkada serentak di Sumsel pada Desember 2020 mendatang, sudah dipetakan wilayah mana saja yang rawan.
“Sudah kita siapkan dari tujuh kabupaten kota yang akan mengikuti Pilkada ada beberapa wilayah yang kami anggap rawan diantaranya Mura, Muratara dan ini menjadi atensi kami. Ini bisa berkembang ke wilayah lainnya tergantung situasi dan keadaan,” ujarnya, doa bersama untuk keselamatan Masyarakat Menghadapi Covid-19, Bencana Karhutla dan Pilkada serentak tahun 2020 di masjid As Sa’adah Mapolda Sumsel, Selasa (7/7/20).
Untuk personel, lanjut Eko sudah disiapkan kekuatan yang berada di masing-masing Polres yang mengikuti Pilkada serentak sekitar 1200 personel, yang akan dibackup personel dari Polda Sumsel. Untuk sementara kekuatan diberikan penuh di Polres masing-masing.
“Dalam mengamankan Pilkada serentak Polisi juga dibackup oleh TNI yang siap membantu Polri dalam mengamankan Pilkada serentak,” pungkasnya.