PALI, GLOBALPLANET.news - Hal itu disampaikan oleh kader partai Golongan Karya (Golkar) itu saat memberikan pengarahan dalam acara Sekolah Kader yang digelar oleh Aktivis Desa Kabupaten PALI.
"Meski saya berasal dari Blora, provinsi Jawa Tengah. Tapi saya bertekad untuk mendedikasikan sisa umur saya untuk mengabdi di kabupaten PALI. Karena saya merasa, PALI merupakan kampung halaman saya. Saya minum air dari tanah PALI, saya beristri orang PALI. Semua anak saya lahir di PALI. Sudah menjadi kewajiban saya untuk membangun kabupaten PALI," ungkap mantan Ketua DPRD PALI itu.
"Kalaupun saya meninggal, saya ingin meninggal di PALI. Karena PALI sudah memberikan semuanya kepada saya. Begitu juga bagi saya, di sisa-sisa umur saya, saya akan mengabdi untuk kabupaten PALI," tambahnya.
Politisi kawakan yang kini berusia 76 tahun pernah menjadi tenaga pendidik di Pendopo, kecamatan Talang Ubi.
Dalam kesempatan itu, Ia juga berpesan kepada para generasi muda untuk bahu membahu membangun kabupaten PALI.
"Membangun kabupaten PALI perlu dukungan dari semua pihak. Generasi muda diharapkan mampu menjadi penyambung roda estafet kepemimpinan dan pembangunan di kabupaten PALI. Saya optimis, di tangan generasi muda PALI, Kabupaten PALI akan jauh lebih maju dan bisa mengejar ketertinggalan dengan kabupaten yang lain," tukasnya.