JAKARTA, GLOBALPLANET - Kunjungan Jokowi ke Kaltim juga turut didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga Gubernur Kaltim Isran Noor. Namun, Jokowi nampak mesra dengan Prabowo saat asyik ngobrol meninjau vaksinasi.
Kedua tokoh ini tampak berkeliling bersama melihat proses vaksinasi warga. Jokowi dan Prabowo juga kerap tertangkap kamera sedang berbincang berdua. Sedangkan Panglima TNI hingga Kapolri tampak berdiri beberapa langkah dari keduanya.
Jokowi dan Prabowo juga tampak meladeni warga yang ingin berfoto bersama mereka. Sebelum meninjau vaksinasi, Jokowi-Prabowo serta rombongan meninjau pelaksanaan vaksinasi pelajar di Samarinda dan meresmikan Tol Balikpapan-Samarinda terlebih dahulu.
"Alhamdulillah telah selesai seluruh ruas Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 97,3 Km, telah tuntas diselesaikan, telah tuntas dikerjakan. Ini juga menjadi momen bersejarah karena Tol Balikpapan-Samarinda merupakan jalan tol pertama di Pulau Kalimantan yang patut kita syukuri," kata Jokowi.
Kemesraan Jokowi dan Prabowo juga terjadi saat meninjau proses pembangunan ibu kota negara baru di Kaltim. Jokowi meninjau langsung sodetan aksen jalan menuju rencana ibu kota negara baru.
"Saya dengan Pak Menhan dengan Pak Menteri PUPR untuk melihat secara detail," kata Jokowi.
Jokowi menyebut untuk membangun ibu kota baru, hal yang paling penting untuk disiapkan adalah infrastruktur. Menurutnya, dengan turun langsung ke lapangan, dirinya akan lebih mudah untuk menentukan titik-titik pembangunan infrastruktur itu.
"Ya kita melihat ini lebih detail lagi, karena untuk membangun ibu kota baru itu yang paling penting adalah infrastruktur menuju ke sana dulu untuk nanti membawa logistik," ucap Jokowi.
Sementara itu, Prabowo menyebut rencana pemindahan ibu kota negara itu sudah disiapkan dengan sangat matang. Kajian studinya pun sudah banyak dilakukan.
"Saya sangat mendukung, menyarankan ke presiden bahwa kita harus teruskan, saran saya. Dan Menteri PU juga sudah meyakinkan bahwa ini memang persiapannya sudah sangat matang," ucap Prabowo.
Di hari yang sama, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani melakukan pertemuan di DPP PDIP, Jakarta. Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan kegiatan Prabowo-Jokowi yang bersamaan waktunya dengan pertemuan Sekjen PDIP-Gerindra, tidak memiliki makna apa pun.
"Kebetulan saja," kata Dasco.
Waketum Gerindra Habiburokhman menambahkan pertemuan Prabowo dengan Jokowi itu hanya silaturahmi. Tidak ada deal-deal dari kedua pertemuan tersebut.
"Ya namanya silaturahmi kebangsaan, kita mendorong persatuan kebangsaan, terutama terkait bagaimana membawa bangsa ini keluar dari krisis pandemi. Kalau kita bicara kebangsaan, itu jauh di atas isu-isu politik praktis, apalagi deal-deal terkait pemilu," ujarnya.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno melihat hal berbeda, Adi menyebut ada 3 poin yang bisa ditangkap dari pertemuan Jokowi-Prabowo dan PDIP-Gerindra. Pertama soal Pemilu 2024.
"Publik menangkapnya tiga hal. Pertama, kemungkinan pemantapan penjajakan menuju jalan panjang 2024 karena tensi pilpres mulai menggeliat dinamis. Termasuk juga kemungkinan membahas isu mutakhir soal amandemen UUD 45," kata Adi Prayitno.
Yang kedua, Adi menangkap kesan historis Pilpres 2009 yang melibatkan PDIP dan Gerindra sebagai koalisi. Pertemuan hari ini disebut sebagai langkah menguatkan hubungan PDIP dan Gerindra.
"Kedua, ada nuansa romantisme historis 2009 duet MegaPro dalam pertemuan itu sebagai upaya menambah lem perekat pertalian persahabatan kedua partai biar makin mesra. Perasaan senasib sepenanggungan membuat kedua partai bisa makin mantap berkoalisi," kata Adi.