loader

Politik Identitas: Pemecah atau Memperkuat Bangsa

Foto

POLITIK - Identitas telah menjadi sesuatu yang paling sering dibicarakan dalam dunia politik moderen. Pada dasarnya politik identitas merujuk pada suatu penggunaan identitas kelompok seperti yang ras, etnis, agama atau gender sebagai alat untuk membangun citra politik dan menggalang dukungan. 

Meskipun politik identitas dapat menyuarakan suara bagi kelompok-kelompok yang sebelumnya terpinggirkan, Ia juga dapat menimbulkan perpecahan dan polarisasi dalam masyarakat. Politik identitas sendiri muncul sebagai respons masyarakat terhadap ketidakadilan sosial dan representasi yang tidak merata dalam struktur politik.

Di banyak negara kelompok minoritas sering merasa bahwa kepentingan dan suara mereka diabaikan oleh pemerintah dengan. Demikian politik identitas menjadi sarana bagi kelompok-kelompok minoritas untuk memperjuangkan hak-hak mereka dan untuk mendapatkan pengakuan serta perlindungan yang lebih baik.

Politik identitas di Indonesia sering kali berkisar pada isu-isu agama dan etnis yang paling kentara terlihat dalam pemilihan umum dan berbagai aksi massa. Kasus yang paling menonjol adalah pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017, di mana isu agama menjadi titik fokus kampanye politik.

Politik identitas sendiri memberikan dampak positif dan juga negatif pada negara, politik identitas dapat memperkuat bangsa dengan memastikan bahwa semua kelompok memiliki suara dalam proses politik. Hal ini membantu pembangunan aliran sosial dan meningkatkan partisipasi politik masyarakat.

Selain itu politik identitas juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kelompok-kelompok tertentu yang mengalami ketidakadilan dan mendorong sebuah perubahan kebijakan yang lebih inklusif. Politik identitas sendiri jika salah digunakan dapat menjadi polarisasi yang menjadi pisau pemisah yang tajam antara kelompok-kelompok dalam masyarakat dan dapat mengarah kepada konflik dan ketidaksamaan.

Jadi kesimpulannya adalah politik identitas itu adalah sesuatu yang baik jika digunakan untuk kepentingan umum dan bukan untuk kepentingan pribadi. Politik identitas sendiri adalah cara seseorang untuk membangun politik dan mendapatkan dukungan. Politik identitas dapat menjadi sebuah alat untuk memperkuat suatu bangsa dan juga untuk memecah suatu bangsa tergantung kita mengambil dari sisi yang mana.

 

 

Penulis: Elsi Eltalia

Mahasiswi FISIP UIN Raden Fatah Palembang

Share

Ads