MA - Memutuskan untuk menurunkan batas usia minimum bagi calon kepala daerah dari 30 tahun menjadi 25 tahun. Keputusan ini didasarkan pada pertimbangan untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda yang berpotensi dan memiliki visi segar untuk memimpin daerah mereka.
MA berharap perubahan ini dapat meningkatkan partisipasi politik di kalangan pemuda dan membawa inovasi dalam tata kelola pemerintahan daerah.
Dengan adanya perubahan ini, banyak pihak berharap akan terjadi dinamika baru dalam politik daerah. Generasi muda yang biasanya hanya menjadi pemilih pasif kini memiliki kesempatan nyata untuk berperan aktif dalam menentukan arah kebijakan di daerah mereka. Hal ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan mengatasi masalah-masalah yang ada dengan pendekatan yang lebih modern dan kreatif.
Salah satu tokoh muda yang menjadi sorotan akibat keputusan MA ini adalah Kaesang Pangarep. Sebagai putra Presiden Joko Widodo, Kaesang telah dikenal luas oleh masyarakat dan memiliki latar belakang sebagai pengusaha muda sukses. Potensi Kaesang untuk maju dalam Pilkada 2024 semakin besar dengan adanya perubahan syarat usia ini.
Perubahan syarat usia ini membawa harapan besar bagi regenerasi kepemimpinan di tingkat daerah. Generasi muda diharapkan dapat membawa semangat baru dan ide-ide inovatif yang dapat mempercepat pembangunan daerah. Selain itu, keterlibatan pemuda dalam politik juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan kesadaran politik di kalangan generasi muda lainnya.
Namun, ada tantangan yang harus dihadapi. Generasi muda yang terjun ke dunia politik harus siap dengan dinamika dan kompleksitas yang ada. Mereka harus mampu bersaing dengan politisi yang lebih berpengalaman dan memiliki jaringan yang kuat. Oleh karena itu, persiapan yang matang, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, maupun strategi, sangat diperlukan.
Penulis: Putri Aglana
Mahasiswi FISIP UIN Raden Fatah Palembang