OKI, GLOBALPLANET. - Kepala Balitbangda OKI, Dwi Zulkarnain mengatakan, sebenarnya tahun ini kembali diajukan tapi karena Covid-19 tertunda." Insyaallah tahun depan kembali dilakukan," terangnya.
Ditambahkannya, saat ini baru kajian awal dengan Rumah Makan Bu Romlah Desa Batun Kecamatan Jejawi akan diuji pengalengan dulu di lab litbang Provinsi Sumsel. Prosesnya lama beberapa kali uji coba dulu tergantung hasil labor kelayakan untuk pemasarannya termasuk izinnya banyak prosedural.
Alasan memilih Pindang Burung Puyuh karena makanan ini khas OKI. Kalau Ikan Patin itu inovasi Balitbangovda Provinsi Sumsel bahkan sudah siap pengalengan, meskipun sampai sekarang masih menunggu izin edar.
Ia berharap kedepan diharapkan bisa membantu rumah makan atau UMKM dalam produksi hasil kuliner dalam kemasan unggul, bahan oleh-oleh untuk daerah lain apalagi jika exit tol kios dan supermarket bisa menjualnya bisa kenalkan nama OKI.
Karena nantinya pindang burung puyuh yang sudah dikemas dalam kaleng bisa bertahan lama, mudah dibawa danenjadi ciri khas dari OKI yang rasanya lebih enak bahi penikmatnya.
"Banyak yang senang makan pindang burung puyuh ini bahkan rumah makan IbunRomlah ramai pengunjung," tutupnya.