OKU TIMUR, GLOBALPLANET - Lembaga Pembina Adat, OKU Timur, terus gencar melesetarikan adat Komering. Tujuannya tidak lain agar generasi muda terus mengetahui dan mengingat apa yang ditinggalkan nenek moyang untuk genarasi penerus.
Ketua Umum Lembaga Pembina Adat, OKU Timur, Sumsel, H Leo Budi Rachmadi, SE Bin H.Syahrin Nasir Adok/Gelaran Batin Temunggung, pada Kamis (09/11/2023) malam mengatakan, Lembaga Adat OKU Timur terus berupaya membangkitkan lagi semangat generasi muda dalam melestarikan adat istiadat Komering yang ditinggalkan nenek moyang.
Salah satu cara yang dilakukan akan menghadiri prosesi Wisuda STIT MU di Belitang sekaligus disela acara wisuda tersebut, akan mengukuhkan nama Adat Komering Penghormatan kepada petinggi lembaga Ilmiah tersebut, dengan judul 'ADAT Masuk Kampus" pada Sabtu (11/11/2023)
Dengan nama adat Komering (Adok/Gelaran) sebagai berikut Ketua, Dr, Syafrizal Fuady, M.Pd, diberikan Adok/Gelaran Penghormatan Batin Nata Ilmu. Waket I, Dr, Dedi Arianto, MPdI, dengan Adok/Gelaran Dalom Nata Ilmu satu Waket II Suyitno, MPdI, Adok/Gelaran Dalom Nata Ilmu dua, Waket III Muhadi, MPdI demgan Adok/Gelaran Penghormatan Dalom Nata Ilmu tiga.
Tujuan kegiatan ini untuk menosialisasikan dan membumikan Adat dan budaya khususnya Komering, kepada kaum terpelajar, agar mereka memahami, nama Adat Komering, tidak hanya secara Genetik.
Ketua Umum Lembaga Pembina adat OKU Timur, Sumsel menambahkan bukan hanya orang komering yang bisa mendapatkan Adok/Gelaran/Jajuluk akan tetapi suku lain juga bisa melalui nama adat penghormatan (karena jabatan) dan nama adat pengangkonan (karena sudah memebuhi syarat karena komitmen dan sejararah kedekatan keluarga dengan keluarga besar tokoh Komering).
"Kita tentu berharap Adat Komering tetap terjaga dan jangan sampai dilupakan oleh generasi penerus, karena itu tanggungjawab kita bersama untuk melestarikannya,"terang Leo yang merupakan salah satu tokoh muda OKU Timur dan dikenal dekat dengan masyarakat.